TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seiring berjalannya waktu permasalah lingkungan saat ini kian makin parah. Sebagai langkah konkret, pemerintah pun mendukung diterapkannya Perjanjian Paris.
Lantas apa itu Perjanjian Paris?
Melansir Kompas.com, Perjanjian Paris adalah kesepakatan global yang monumental untuk menghadapi perubahan iklim, yang disepakati di Paris, Perancis, pada tahun 2015.
Perjanjian Paris atau yang dikenal dengan sebutan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change memuat komitmen sejumlah negara pada upaya pengendalian perubahan iklim yang makin parah di abad ini.
Lewat komitmen tersebut, para anggotanya memiliki satu tujuan yang sama, yaitu menjaga kenaikan temperatur global dengan mempertahankannya di bawah 2 derajat Celcius.
Sekaligus berkomitmen untuk membatasi kenaikan suhu, dan mendorong upaya membatasi kenaikan suhu lebih jauh ke 1,5 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.
Perlu dukungan masyrakat
Selain upaya dari pemerintah, komitmen ini akan memiliki dampak yang ‘nyata’ apabila seluruh masyarakat Indonesia turut ambil andil mendukung pemerintah. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Salah satunya, dengan beralih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) ramah lingkungan.
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, menggunakan bahan bakar ramah lingkungan penting untuk mengurangi dampak daripada emisi gas rumah kaca, sekaligus sejalan dengan komitmen dan program pemerintah dalam Paris Agreement.
Lebih lanjut, Mamit mengatakan, penggunaan BBM oktan tinggi seperti Pertamax akan membuat kualitas udara lebih baik terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar.
Jika masyarakat beralih dan menggunakan BBM jenis gasoline seperti Pertamax saat berkendara, maka kinerja dan pembakaran mesin menjadi lebih sempurna, yang pada akhirnya mampu mengurangi polusi udara.
Tak hanya itu, kompresi mesin kendaraan akan lebih tinggi, serta akselerasi meningkat menjadi lebih bagus.
"Misalnya, Pertamax. Karena dengan menggunakan RON yang lebih tinggi ini secara otomatis pembakaran mesin jadi lebih sempurna, kinerja mesin jauh lebih baik," tutur Mamit.
Gas buang yang dihasilkan Pertamax yang jauh lebih rendah jika dibanding BBM seperti Premium dan Pertalite juga jadi keunggulan dari BBM dengan RON 92 ini.
Perlu diketahui, sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengimbau penggunaan BBM dengan RON minimal 92 ke atas dalam rangka menjalankan Komitmen Paris Agreement.
Penggunaan BBM RON tinggi seperti Pertamax tak hanya membuat kinerja mesin menjadi lebih baik, tetapi juga membuat jarak tempuh kendaraan dan masa penggunaan lebih panjang dengan perawatan mesin yang lebih mudah.
"Sehingga membantu dan menghemat pengeluaran masyarakat, serta mengurangi pencemaran lingkungan," tutup Mamit.