News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Johnson & Johnson dan Star Energy Geothermal Kembangkan Energi Listrik 100 Persen Terbarukan

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PT Johnson & Johnson Indonesia resmi menerima Renewable Energy Certificate (REC) yang diterbitkan oleh Star Energy Geothermal hari ini di Jakarta, Kamis (7/10/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Johnson & Johnson Indonesia resmi menerima Renewable Energy Certificate (REC) yang diterbitkan oleh Star Energy Geothermal hari ini di Jakarta, Kamis (7/10/2021).

Acara serah terima dilakukan oleh Group Chief Strategy and Planning Officer Star Energy Geothermal, Agus Sandy Widyanto kepada Director of Supply Chain Management PT Johnson & Johnson Indonesia, Adi Prabowo.

Renewable Energy Certificate (REC) yang diterbitkan untuk PT Johnson & Johnson Indonesia berasal dari PLTP Salak yang dioperasikan oleh Star Energy Geothermal.

Baca juga: DPR: Pemerintah Perlu Matangkan Strategi Investasi Pembangunan Pembangkit Listrik EBT

“Kami di Star Energy Geothermal sangat bersemangat dan berharap kemitraan kami dengan PT Johnson & Johnson Indonesia dapat menjadi contoh bagaimana perusahaan dari berbagai sektor yang berbeda dapat berkolaborasi untuk mengatasi perubahan iklim," ujar Group Chief Strategy Officer Star Energy Geothermal Agus Sandy Widyanto, Kamis (7/10/2021).

Dia berharap dapat menjalin kerjasama lebih lanjut dengan perusahaan lain yang berkomitmen menggunakan listrik dari sumber terbarukan.

Baca juga: Dorong EBT, Kemenperin Targetkan TKDN Industri Panel Surya 90 Persen Pada 2025

Director of Supply Chain Management PT Johnson & Johnson Indonesia menjelaskan, inisiatif global telah menyatukan bisnis paling berpengaruh di dunia untuk melakukan transisi penuh dalam menggunakan energi dan listrik dari sumber yang dapat diperbaharui.

“Setelah mengoptimalkan konsumsi listrik di fasilitas gudang kami, kami membeli Renewable Energy Certificate untuk lebih mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung perusahaan yang memproduksi listrik yang ramah lingkungan di Indonesia seperti Star Energy Geothermal,"ungkap Adi Prabowo.

Menurutnya,kolaborasi ini merupakan awal dari perjalanan untuk mewujudkan komitmen Johnson & Johnson untuk membangun rantai pasokan hijau di Indonesia.

Johnson & Johnson memiliki komitmen jangka panjang terhadap aksi iklim yang mencakup penetapan dan pencapaian kinerja lingkungan publik dan tujuan pengurangan karbon dalam dua dekade.

Tujuannya, untuk mempercepat transisinya menuju penggunaan 100 persen listrik terbarukan dan netralitas karbon untuk operasi global, dan di saat yang sama juga bermitra dengan sejumlah pemasok untuk mengurangi emisi karbon di hulu.

Baca juga: Komisi III Minta Presiden Turun Tangan, Telusuri Temuan PPATK soal Transaksi Narkoba Rp 120 Triliun

Saat ini Star Energy Geothermal merupakan operator panas bumi terkemuka di Indonesia yang mengelola total kapasitas terpasang listrik sebesar 875 MW di tiga pembangkit listrik panas bumi di Jawa Barat.

Ketiga pembangkit tersebut adalah PLTP Wayang Windu di Kabupaten Bandung dengan kapasitas listrik terpasang 227 MW, PLTP Darajat di Kabupaten Garut dengan kapasitas listrik terpasang 271 MW, dan PLTP Salak di Kabupaten Sukabumi dengan total kapasitas listrik terpasang 377 MW.

Star Energy Geothermal memiliki misi menghasilkan listrik 1200 MW pada tahun 2028 dari sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan.

REC merupakan Sertifikat Atribut Energi (Energy Attribute Certificate / EAC). Melalui penggunaan EAC, pengguna akhir di seluruh dunia dapat membuat klaim yang dapat diandalkan tentang penggunaan energi mereka.

Hal ini adalah instrumen akuntansi yang mengesahkan produksi MWh listrik bersama dengan karakteristik faktual tentang bagaimana, di mana, dan kapan listrik diproduksi.

Acara penyerahan sertifikat REC ini juga dihadiri Group Chief Executive Officer Star Energy Geothermal, Hendra Soetjipto Tan dan Presiden Direktur PT Johnson & Johnson Indonesia, Sawan Malik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini