Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memastikan jaringan pipa gas milik perseroan, tidak berada di area gorong-gorong Perumahan Taman Royal Cipondoh yang menewaskan lima orang pada Kamis (7/10/2021).
"Jarak pipa gas PGN dengan lokasi kejadian kurang lebih 3 kilometer," ujar Division Head Corporate Corporate Communication PGAS Krisdyan Widagdo Adhi saat dihubungi, Jumat (8/10/2021).
Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri meneliti kandungan gas di gorong-gorong Perumahan Taman Royal Cipondoh, Tangerang, Banten.
Puslabfor menemukan adanya kandungan gas berbahaya di dalam gorong-gorong yang menjadi lokasi meninggalnya pekerja instalasi kabel fiber optik milik Telkom itu.
"Sementara hasil yang kami ditemukan adalah gas berbahaya. Membahayakan manusia yang bercampur dengan air," ujar Kelapa Sub Bidang (Kasubbid) Toksikologi Lingkungan (Toklin) Puslabfor Bareskrim Polri Kompol Faizal Rachmad kepada wartawan di lokasi, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Teliti Kandungan Gas Berbahaya di Gorong-gorong Cipondoh, Puslabfor Gunakan Alat Deteksi Khusus
Meski terindikasi gas beracun, Faizal belum bisa memastikan secara pasti jenis gas berbahaya yang terkandung di dalam gorong-gorong itu.
Untuk itu, Puslabfor akan melakukan pemeriksaan lanjutan di Mabes Polri.
"Mengenai konsentrasi, kandungan dan jenis gasnya belum tahu. Mesti melewati penelitian lebiha lanjut di Laboratorium Puslabfor di Subbid Tokling," jelas Faizal.
Tiga Pekerja Tewas
Kabar duka datang dari Kota Tangerang Provinsi Banten.
Tiga orang pekerja dilaporkan meninggal dunia saat mengerjakan kabel internet yang ada di bawah tanah Jalan Permata Royal, Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (7/10/2021).
Kejadian nahas tersebut terjadi sekira pukul 13.00 WIB.
Saat itu ketiganya hendak memperbaiki kabel internet yang ada di gorong-gorong jalan tersebut.
Gorong-gorong itu diketahui mempunyai kedalam sampai dua meter.
Dari informasi di lapangan, awalnya satu orang pekerja turun ke dalam gorong-gorong untuk memperbaiki kabel.
Kemudian, satu rekan kerjanya berada di atas mengawasi pengerjaan.
Tak lama berselang terdengar teriakan dari bawah yang berasal dari pekerja yang di bawah.
"Satu pekerja itu awalnya di atas, yang satu lagi di bawah. Lalu terdengar teriakan dari bawah, dan yang di atas langsung turun untuk melihat kondisi temannya," jelas Aji warga yang berada di lokasi kejadian.
Ternyata, di dalam gorong-gorong sudah dipenuhi gas beracun.
Teriakan korban di dalam gorong-gorong rupanya terdengar oleh warga yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Warga tersebut lalu berusaha menolong kedua korban, namun warga tersebut juga ikut keracunan gas dan ikut menjadi korban.
"Yang satu itu tukang galon, dia awalnya mau menolong dua korban yang di bawah itu. Tapi ternyata ikut keracunan juga dan meninggal dunia," terang Aji.
Sehingga, total korban pun berjumlah tiga orang yang meninggal di lokasi secara bersamaan.
"Total tiga, enggak terselamatkan semua meninggal di lokasi," tutupnya.
Baca juga: Polisi Duga Ada Unsur Kelalaian Musibah 5 Pekerja Tewas Dalam Gorong-gorong di Cipondoh
Dugaan Kapolsek
Kapolsek Cipondoh, Kompol Ubaidillah, menjelaskan ketiganya diduga meninggal karena terlalu lama menghirup gas beracun di dalam gorong-gorong.
"Kemungkinan ada gas alam, artinya gas dalam tanah menguap dari gorong-gorong, sementara kita dalami jenazah dibawa ke rumah sakit kita dalami," jelas Ubaidillah di lokasi kejadian.
Pasalnya, gorong-gorong sedalam dua meter tersebut sudah lama tidak dibuka.
Hal tersebut diamini Ubaidillah yang mengatakan selama beberapa tahun tidak ada yang melakukan pemeliharaan kabel di sana.
Dari keterangan warga, mereka sempat mencium aroma kuat saat lubang tersebut diangkat dan terbuka.
"Jasad tiga korban juga kasat mata tidak ada luka, tapi masih tetap kita dalami," ujar Ubaidillah.