Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah belum mengirimkan surat presiden (Surpres) ke DPR terkait pergantian Panglima TNI. Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara, Faldo Maldini mengatakan bahwa Surpres akan dikirimkan setelah DPR memasuki masa sidang lagi.
"Sejauh ini secara jadwal, semuanya masih aman, menunggu jadwal DPR sidang lagi. Kita masih ada waktu sampai masuk pensiun Panglima di akhir November nanti," kata Faldo kepada wartawan, Jumat, (8/10/2021).
Untuk diketahui DPR memasuki masa reses Persidangan 1 Tahun 2021 pada 8 sampai 31 Oktober 2021.
Menurut dia, masih ada waktu mencari perwira terbaik yang dapat menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun. Sejumlah kriteria menurutnya, menjadi penilaian untuk menentukan calon Panglima TNI pengganti Hadi.
"Kita tunggu saja. Semuanya masih berproses. Kita sedang fokus ke agenda nasional bangkit dari pandemi, maka kriteria untuk menjawab tantangan itu jadi penting, ini yangsebelumnya tidak menjadi kriteria utama. Kalau sudah tampak tanda-tandanya, nanti pasti langsung diumumkan, tidak mungkin diam-diam," katanya.
Baca juga: Mayat Pria Tergeletak di Pinggir Jalan Tol Serang-Panimbang
Faldo mengatakan bahwa Presiden saat ini masih menggodok siapa Panglima TNI ke depannya. Yang pasti menurutnya Panglima TNI yang baru adalah prajurit yang terbaik dari berbagai aspek.
"Karena ini bukan hanya soal kualifikasi personal, tapi Panglima TNI saat ini juga punya sederet tantangan berat, bagaimana bahu - membahu dengan rakyat untuk melewati pandemi, pengembangan personel baik dari segi kualitas SDM ataupun karir, pengembangan alutsista, dan harmonisasi tata kelola di tubuh tiga matra," pungkasnya.