Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya menargetkan event virtual Pacific Exposition (PE 2) mampu menyerap nilai transaksi sebesar Rp 2 triliun.
Sebanyak enam provinsi di Indonesia turut mendukung event PE 2 di antaranya Provinsi Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Papua Barat dan Papua.
"Transaksi Pacific Exposition ini minimum dua kali lipat. Itu yang kita harapkan," ucap Tantowi dalam webinar bertajuk Indonesia Timur sukseskan Pacific Exposition 2021, Senin (11/10/2021).
Ia bahkan optimistis nilai perdagangan bisa menembus Rp3 triliun sampai Rp4 triliun.
"Kalau dengar paparan dari Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey saja sudah meyakini bisa sampai Rp2 triliun seharusnya kita bisa lebih dari itu," tutur Tantowi.
Pihaknya menerangkan potensi yang akan dikejar dalam kegiatan ini ialah konektivitas di wilayah pasifik.
Menurutnya, konektivitas menjadi isu krusial di samping climate change (perubahan iklim) dan transportasi.
Baca juga: Menteri Bahlil Dorong VW Realisasikan Investasi Industri Sel Baterai di Indonesia
"Indonesia bisa dijadikan hub untuk masuk ke kawasan Asean. Nah ini yang coba kita bahas dalam pertemuan pacific talks," kata Tantowi.
Pacific Exposition merupakan kegiatan bertujuan menguatkan peran ekonomi Indonesia di kawasan Pasifik.
Tantowi mengajak masyarakat di Indonesia Timur untuk turut menyukseskan event virtual Pacific Exposition 2021.
"Kita terbantu dengan adanya teknologi zoom. Tetapi tidak ada yang mengalahkan pertemuan fisik apalagi dalam konteks jual-beli negosiasi. Kita berharap ini yang terakhir (virtual)," imbuhnya.
Sebelumnya, pada penyelenggaraan PE 1 dihadiri sebanyak 5 ribu pengunjung di Selandia Baru.
Kegiatan offline itu mencetak transaksi bisnis sebanyak lebih dari Rp1,04 triliun.
Pemerintah Genjot Ekspor Produk Kawasan Timur Indonesia
Pemerintah menggenjot perdagangan ekspor produk unggulan dari kawasan timur Indonesia ke negara-negara Pasifik melalui Pacific Exposition yang akan terselenggara secara virtual pada 27-30 Oktober 2021.
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya menjelaskan, Pacific Exposition merupakan implementasi dari sejumlah kebijakan pemerintah Indonesia, baik ke dalam maupun ke luar negeri.
"Luar negeri, Pacific Exposition adalah implementasi kebijakan, penguatan peran Indonesia di Pasifik, khususnya melalui sektor perekonomian dan perdagangan," kata Tantowi saat acara Indonesia Timur Sukseskan Pacific Exposition 2021 yang digelar secara virtual oleh Tribunnews.com, Senin (11/10/2021).
Menurutnya, Pacific Exposition merupakan implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2017, di mana Menteri Luar Negeri Indonesia diminta aktif melaksanakan diplomasi di luar negeri untuk dukung percepatan kesejahteraan Provinsi Papua dan Papua Barat.
"Jadi Pacific Exposition merupakan pameran perdagangan, investasi, dan pariwisata terlengkap di kawasan Pasifik. Kegiatan ini menggabungkan pameran bisnis dengan berbagai forum atau seminar yang membahas isu aktual," ujar Tantowi.
Oleh sebab itu, Tantowi menyebut pemerintah daerah di kawasan timur Indonesia yang terlibat dalam pagelaran tersebut, dapat memaksimalkan pemasaran berbagai barang dan jasa ke semua negara di kawasan Pasifik.
Baca juga: Pemerintah Genjot Ekspor Produk Kawasan Timur Indonesia melalui Pacific Exposition
"Ini dapat meningkatkan konektivitas antara kawasan timur Indonesia dengan Pasifik, serta memperkuat identitas ke Pasifik-an Indonesia," paparnya.
"Kegiatan ini akan kembali melibatkan kurang lebih 20 negara teritori yang ada di kawasan Pasifik. 16 negara sudah menyampaikan konfirmasinya dalam acara ini," sambungnya.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sepanjang 2020 total nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Pasifik mencapai 9,025 miliar dolar AS, dengan nilai ekspor sebesar 3,43 miliar dolar AS, dan nilai impor sebesar 5,58 miliar dolar AS.
Adapun pemerintah daerah yang berpartisipasi dalam Pacific Exposition 2021 yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur.