TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini diprediksi akan melemah setelah pada perdgangan kemarin ditutup di zona hijau, Selasa (12/10/2021).
Kemarin, IHSG terkerek 26,570 poin atau 0,41% ke level 6.486,267.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan, mengungkapkan, kemarin bursa saham ditutup menguat meskipun dari global masih dibayangi kekhawatiran akan data ekonomi dan kebijakan pemerintah Amerika Serikat.
Dari dalam negeri, penguatan didorong oleh saham big caps serta sektor energi yang terdorong kenaikan harga komoditas.
Untuk perdagangan hari ini Rabu (13/10/2021), IHSG diprediksi akan berbalik melemah dengan level support 6.462 hingga 6.439. Sementara resistance-nya di 6.506 hingga 6.527.
"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal trend penguatan mulai terbatas dalam jangka pendek, candle stick membentuk shooting star serta indikator stochastic bergerak di area overbought mengindikasikan potensi koreksi," ungkapnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (12/10/2021).
Baca juga: Potensi IHSG Berbalik Menguat Cukup Besar Hari Ini
Pergerakannya cenderung terbatas karena investor akan wait and see menanti penyataan The Fed terkait kebijakan moneter untuk akhir 2021.
Sementara itu, CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan, peluang kenaikan yang terjadi dalam pergerakan IHSG terlihat sudah cukup terbatas.
Baca juga: Truecaller Resmi IPO di Bursa Nasdaq Stockholm
"Selama rentang konsolidasi belum dapat digeser ke arah yang lebih baik maka IHSG masih berpotensi bergerak dalam rentang konsolidasi wajarnya hingga beberapa waktu mendatang," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan, Selasa (12/10/2021).
Minimnya sentimen dan tercatatnya capital inflow yang mulai kembali masuk ke pasar modal belum cukup mampu mendorong kenaikan IHSG.
Untuk perdagangan Rabu (13/10), IHSG berpotensi bergerak pada zona hijau di level 6.336-6.542.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Ditutup di zona hijau pada Selasa, ini proyeksi IHSG pada perdagangan Rabu (13/10)
Editor: Noverius Laoli | Reporter: Kenia Intan