Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan menyatakan, ada lima fokus utama dalam APBN 2022. Yang pertama adalah melanjutkan akselerasi penanganan Covid-19.
Penguatan sektor kesehatan sebagai kunci pemulihan ekonomi antara lain melalui program vaksinasi, protokol kesehatan, penyediaan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, dan obat-obatan.
"Kedua, menjaga resilience, survival, dan akselerasi recovery," ujar Kepala BKF Febrio Kacaribu dalam webinar "Bincang APBN 2022", Senin (18/10/2021).
Cara menjaga hal tersebut yakni melalui program perlindungan sosial, dukungan kepada dunia usaha, dan UMKM antara lain dengan program keluarga harapan, kartu sembako, kartu prakerja, bantuan langsung tunai, dana desa, subsidi bunga KUR, dan insentif dunia usaha.
Ketiga, lanjut Febrio, menjaga momentum reformasi struktural untuk peningkatan daya saing melalui penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan berintegritas.
Baca juga: Kemenkeu Yakin Aturan Pajak Baru Mampu Turunkan Defisit Anggaran
Kemudian, sistem kesehatan handal, perlindungan sosial adaptif, infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, serta reformasi institusional.
Keempat, memperkuat fiskal komprehensif melalui reformasi perpajakan, menerapkan spending better zero based budgeting, memperkuat desentralisasi fiskal untuk peningkatan dan pemerataan kesejahteraan antar daerah, serta inovasi pembiayaan.
Kelima, Febrio menambahkan, pihaknya menjaga pelaksanaan APBN 2022 berjalan optimal sebagai pondasi konsolidasi fiskal di 2023.
"Caranya dengan optimalisasi reformasi struktural dan fiskal serta menjaga komitmen bersama seluruh kementerian dan lembaga," pungkasnya.