Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PGN Tbk (Persero) bersinergi dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (PTB) dalam rangka pemanfaatan dan pengembangan bisnis Liquefied Natural Gas (LNG) di lingkup Holding Migas.
Untuk merealisasikan kerja sama tersebut, PGN dan PTB menandatangani Heads Of Agreement (HOA) mengenai Kerjasama Pemanfaatan Hub Terminal LNG Bontang.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur PGN Utama PGN M Haryo Yunianto dan President Director& Chief Executive Officer PTB Gema Iriandus Pahalawan, disaksikan oleh Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono.
Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengatakan, terdapat kebutuhan subholding gas untuk pemanfaatan Terminal LNG Badak sebagai LNG hub suplai point pasokan LNG bagi proyek gasifikasi maupun regasifikasi subholding gas proyek gasifikasi Kilang Pertamina.
Kemudian, untuk penugasan Kepmen 13, LNG Trading, LNG Bunkering, LNG Storage and Reloading, gasifikasi Smelter, Small Scale LNG Isotank, serta Small Scale LNG dan proyek development lainnya.
"Sedangkan untuk regasifikasi LNG dilakukan untuk keperluan RDMP RU V Balikpapan dan industri di Kalimantan Timur, pemenuhan energi ramah lingkungan untuk ibu kota baru di Kalimantan Timur dan pengembangan cold storage,” papar Haryo, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: PGN Optimalkan Moda Transportasi Gas Bumi untuk Pemerataan
Kerja sama dengan PTB juga mencakup pelatihan dan pengembangan pekerja, serta technical services yang meliputi technical advisor, troubleshooting, dan repair.
Menurutnya, PTB memiliki expertise dalam penyediaan studi, EPCC and O&M yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan proyek LNG dalam lingkup subholding gas.
Di sisi lain, adanya capacity building bidang LNG di subholding gas yang bisa dipenuhi dari expertise PT Badak.
“Transformasi PGN sebagai subholding gas memperkuat peran dalam pengelolaan bisnis gas bumi nasional dan portofolio LNG yang terintegrasi," tuturnya.
"Pengelolaan LNG portofolio dari Pertamina akan diserahkan secara bertahap ke subholding gas, ini yang harus kami jalankan seoptimal mungkin agar pemanfaatannya ke depan menjadi lebih baik," sambung Haryo.