News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Superlative Secret Society, Proyek NFT Buatan 4 Anak Bangsa yang Trending di Opensea

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prasetyo Budiman selaku inisiator, Arief Witjaksana selaku seniman, Fatih Rifqi sebagai pengembang teknologi dan Adam Adha sebagai community manager Non-Fungible Token atau NFT bernama Superlative Secret Society menjadi trending topic di jagat maya beberapa hari lalu

 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rangkaian karakter Non-Fungible Token atau NFT bernama Superlative Secret Society menjadi trending topic di jagat maya beberapa hari lalu.

Rangkaian 11.110 item NFT berupa gambar avatar pixel ini menjadi trending topic karena berhasil masuk halaman 1 opensea.io, marketplace NFT tertua dan terbesar di dunia.

Superlative Secret Society merupakan karya anak bangsa yang tergabung dalam tim pengelola proyek NFT, Superlative Secret Society atau SuperlativeSS.

Baca juga: Harga Bitcoin Terus Melonjak, Kini Tembus Rp 932 Juta

Nama tim diambil dari nama karya mereka yang berhasil.

SuperlativeSS merupakan satu-satunya tim pengelola proyek NFT asli Indonesia di antara jutaan tim lain dari seluruh dunia.

Inisiator SuperlativeSS, Prasetyo Budiman mengatakan,  timnya terdiri dari 4 personel inti yang semuanya lahir dan tingal di Indonesia.

Mereka adalah Prasetyo Budiman selaku inisiator, Arief Witjaksana selaku seniman, Fatih Rifqi sebagai pengembang teknologi dan Adam Adha sebagai community manager.

Baca juga: Pelajari Ini Dulu Sebelum Investasi Kripto

“Dalam satu tim pengelola NFT, biasanya hanya 1 atau 2 orang Indonesia.

Sebagian besarnya pasti warga negara asing. Nah kita orang Indonesia semua, mulai dari developer, artist sampai community managernya,” kata Arief kepada wartawan, Jumat (22/10/2021).

Ini kali kedua Superlative Secret Society menjadi trending topic di opensea.io.

Trending yang pertama terjadi pada awal Oktober 2021.

Namun saat itu mereka tidak menjadi trending topic karena tampil di halaman 1 opensea.id.

Tapi lebih dari itu, karena masuk dalam peringkat 30 besar volume traded opensea.io se-dunia.

“Volume traded ini ranking karya proyek NFT, berdasarkan jumlah karya seniman atau tim pengelola NFT yang diperjualbelikan dalam sehari,” terang Prasdiman.

Superlative Secret Society mendapat sambutan baik di pasar internasional berkat karakteristiknya yang khas.

Setiap item terdiri dari karakter yang dibuat berbeda satu sama lain, sehingga tidak ada gambar yang memiliki desain sama persis.

Masing-masing karakter dari 11.110 item NFT yang dicetak dalam blockchain Etheteum ini merupakan hasil olahan programatik dari 220 lukisan tangan sang seniman, Arief Witjaksana.

Dari sisi penampilan, karakter pada rangkaian karya Superlative Secret Society berupa gambar abstrak.

Tidak seperti karakter seniman lain yang umumnya berwujud manusia, robot, binatang atau alien.

“Jadi NFT Space suka sama SuperlativeSS karena artworknya mudah digabungin. Misalnya ada gambar orang, nah karya kita jadi pola di baju atau kulitnya,” ungkap Prasdiman.

Dia pun menegaskan bahwa SuperlativeSS tidak menggunakan jasa influencer apalagi buzzer demi trending di opensea.io.

Pertumbuhan SuperlativeSS alamiah, yakni hasil perpaduan antara manajemen komunitas yang baik dan ‘kesaktian’ karya Arief Witjaksana dalam menggugah hati penikmatnya.

“Kata holder (pemilik) karya kita, lukisan Mas Arief itu menggerakkan hati banyak orang. Ibarat lukisan abstraknya Picasso di zaman modern,” klaimnya.

Seperti diketahui, NFT merupakan teknologi kripto semacam sertifikat digital yang menyatakan hak kepemilikan seseorang atas suatu karya digital.

Kode dan metadata unik dalam NFT memudahkan seniman atau kolektor untuk memastikan keaslian suatu karya digital.

Saking unik kodenya, tidak akan ada dua karya NFT yang sama di seluruh dunia.

Bahkan nilai suatu karya NFT tidak mungkin disamakan satu dengan yang lain.

“Sederhananya gini, guci yang bahan, ukuran dan modelnya sama persis bisa dipatok harga yang sama.

Tapi NFT tidak bisa, karena token NFT langka, satu- satunya di dunia,” pungkas Prasdiman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini