Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bright PLN Batam akan mengembangkan mega project ekspor listrik tenaga surya dari Indonesia ke Singapura, setelah menerima izin prinsip dari Energy Market Authority (EMA) Singapura.
Bersama dengan PT Trisurya Mitra Bersama (Suryagen) dan perusahaan pengembang energi baru terbarukan Singapura, Sembcorp Industries (Sembcorp), bright PLN Batam menandatangani joint development agreement (JDA) untuk mengembangkan proyek penyimpanan energi, dan tenaga surya terintegrasi skala besar di wilayah Batam, Bintan dan Karimun (BBK), Kepulauan Riau, Indonesia.
Rencananya, proyek ini akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan daya mampu sekitar 1GWp, serta didukung sistem penyimpanan energi baru terbarukan dalam skala besar yang akan di ekspor melalui kabel bawah laut ke Singapura.
Direktur Utama, bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa mengatakan, PLN Batam sebagai penyedia tenaga listrik utama di Batam akan berkomitmen pada peningkatan penggunaan energi bersih dan energi baru terbarukan.
Baca juga: Pemerintah Dinilai Gagap Berlakukan Kebijakan Tes PCR Bagi Pengguna Pesawat
"Kami yakin dengan dilaksanakannya JDA ini akan memberikan kesempatan emas bagi kami untuk belajar dan berkompetisi dalam mengembangkan energi baru terbarukan dengan skala besar," kata Nyoman, Rabu (27/10/2021).
Menurutnya, proyek ini akan membawa banyak manfaat, seperti meningkatkan investasi di bidang EBT, serta kesempatan peningkatan lapangan kerja dan industri terkait.
Group President & CEO, Sembcorp Industries, Wong Kim Yin menyampaikan, proyek ini sejalan dengan rencana Singapura untuk memanfaatkan sumber energi bersih regional, dan berpotensi berkontribusi signifikan terhadap energi bersih.
Baca juga: Tiga Indikator yang Harus Dihadirkan Pemerintah Indonesia Dukung Regulasi Ekonomi Hijau
“Bersama dengan mitra kami di Indonesia, bright PLN Batam dan Suryagen, kami membuat terobosan baru dengan berbersama-sama mengembangkan proyek energi baru terbarukan dalam skala besar untuk memajukan tujuan energi bersih," paparnya.
Proyek ini diharapkan dapat menambah sekitar 1.000 lapangan perkerjaan di Indonesia dan Singapura selama tahap konstruksi, serta meningkatkan keterampilan para insinyur lokal di Indonesia untuk mengoperasikan proyek infrastruktur energi terbarukan skala besar.