Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gunung Raja Paksi Tbk kembali membukukan kinerja positif. Pada Triwulan III, emiten baja nasional tersebut meraih laba bersih 40,2 juta dolar AS. Padahal, periode yang sama tahun lalu, GRP sempat merugi 14,9 juta dolar AS.
“Ini merupakan buah kerja keras. Dan kami bersyukur, kinerja positif tersebut diraih ketika kita semua masih dalam tekanan pandemi, termasuk saat menghadapi gelombang kedua,” tegas Presiden Direktur GRP, Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: GRP dan Cemindo Gemilang Kerja Sama Pengembangan Semen Ramah Lingkungan
Sangkaeng menjelaskan, kinerja baik tersebut tak lepas dari penetrasi pasar yang dilakukan perusahaan. Penetrasi pasar tersebut, lanjut Sangkaeng, membuat penjualan juga meningkat. Penjualan bersih pada Triwulan III, misalnya, mencapai 502,4 juta dolar AS. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 467,5 juta dolar AS.
Selain itu, perusahaan juga terus menerapkan strategi efisiensi yang terukur. Karena efisiensi itulah, ungkapnya, beban pokok penjualan juga menurun tajam meski penjualan meningkat. Dari 452,1 juta dolar AS periode yang sama tahun sebelumnya, turun menjadi 431,4 juta dolar AS pada Triwulan III 2021.
Baca juga: Jalankan ESG, GRP Gandeng Komunitas IPB University
“Penurunan beban penjualan mengakibatkan laba bruto juga naik dari 15,3 juta dolar AS pada tahun 2020 menjadi 71,0 juta dolar AS pada Triwulan III tahun ini. Oleh karenanya, marjin laba bruto juga ikut mengalami peningkatan dari sebelumnya 3,3 persen menjadi 14,1 persen,” kata dia.
Raihan kinerja positif tersebut, menurut Sangkaeng, sudah terlihat sejak awal 2021. Pada Triwulan I, misalnya, GRP sudah mencetak laba bersih hingga 7,4 juta dolar AS. Sedangkan pada Semester I, laba bersih kembali meningkat menjadi 22,6 juta dolar AS. Melihat performa yang baik ini, Manajemen telah meningkatkan kembali proyeksi penuh tahun fiskal 2021 menjadi 54 juta dolar AS.
Baca juga: Sepanjang Situasi Pandemi, GRP Konsisten Terapkan Protokol Kesehatan
Tak kalah menggembirakan, imbuh Sangkaeng, kinerja baik dicapai ketika perusahaan terus berkomitmen dalam penerapan Environmental Social Governance (ESG). Hal ini menunjukkan, bahwa penerapan ESG pada semua lini bisnis, justru mendukung kinerja perusahaan.
Menurut Sangkaeng, GRP memang serius menjalankan ESG. “Bahkan kami juga menandatangani nota kesepahaman dengan komunitas penggerak sosial IPB University, Bogor. Kerjasama dilakukan dalam hal riset, green environment, dan pelestarian lingkungan di kawasan perusahaan,” kata Sangkaeng.
Begitu pun Sangkaeng tidak menepis bahwa kinerja positif GRP juga didukung pasar domestik yang mulai kembali pulih, kondisi yang turut membangkitkan sektor infrastruktur dan manufaktur sebagai bagian industri konsumen produk baja.
Sementara untuk mendukung kinerja, imbuh Sangkaeng, perusahaan juga akan terus mengembangkan penjualan di mancanegara. Selama ini, beberapa negara yang telah menjadi pasar ekspor GRP antara lain Kanada, Malaysia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. "Target ekspor kami seperti tahun lalu, yaitu sekitar lima persen dari total penjualan bersih perusahaan," tutupnya.