TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk berencana melakukan penutupan sejumlah kantor cabang.
Ini dilakukan sebagai langkah penataan ulang kantor cabang pasca pembentukan BSI pada awal tahun ini.
Sebagaimana diketahui, BSI merupakan gabungan dari 3 bank syariah BUMN, yakni BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah.
Oleh karenanya, BSI kini mengoperasikan lebih dari 1.300 kantor cabang di seluruh Indonesia.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, selain jumlahnya yang banyak, sejumlah kantor cabang BSI saat ini posisinya berdekatan satu sama lain.
Pasalnya sebelum merger, ketiga bank syariah pelat merah merupakan kompetitor.
"Dulu 3 bank ini kompetitor. Jadi enggak mikir dulu dekat-dekatan, sebelah-sebelahan," kata dia, dalam konferensi pers virtual, Senin (1/11/2021).
Baca juga: Indonesia Syariah Economic Festival 2021 Catat Transaksi Hingga Rp 25,8 triliun
Untuk mengatasi hal tersebut, BSI melakukan penutupan operasional terhadap sejumlah kantor cabang. Hery menyebutkan, pada tahun ini perusahaan telah menutup puluhan kantor cabang.
Rencananya, penutupan kantor cabang masih akan berlanjut hingga tahun depan. Hery menargetkan, pada 2022 terdapat lebih dari 60 kantor cabang yang ditutup.
"Kita akan lakukan penataan ulang. Tahun ini mungkin sudah puluhan cabang yang kita tutup. Tahun depan juga mungkin lebih dari 60-an cabang yang akan kita tutup," ucap dia.
Sebagai informasi, hingga akhir kuartal III-2021, BSI mengoperasikan 1.365 kantor cabang. Adapun total pekerja bank syariah itu mencapai lebih dari 20.000 pekerja.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahun Depan, BSI Bakal Tutup Lebih dari 60 Kantor Cabang"