Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai masih menunjukkan pergerakan uptrend pada akhir 2021, bahkan hingga awal paruh pertama tahun depan.
Tren tersebut diproyeksi bakal mendorong IHSG hingga level tertinggi sepanjang sejarah yaitu 7.450.
Certified Financial Technician Linda Lee mengatakan, sepanjang September-Oktober 2021, IHSG naik dari kisaran 6.000 ke level 6.687 atau tertinggi sepanjang 2021.
Baca juga: IHSG Awal November Diprediksi Bakal Melaju di Zona Hijau, Simak Saham yang Berpotensi Kinclong
Sedangkan level tertinggi (all time high) IHSG sepanjang waktu adalah 6.693.
Menurutnya, hanya beberapa poin lagi IHSG akan kembali menyentuh level tertingginya sepanjang masa pasar modal Indonesia berdiri.
Meski demikian, kata Linda, pada penutupan pasar akhir pekan lalu, IHSG sedikit melemah ke level 6.524 dan tidak bisa menembus level tertinggi tersebut.
Linda meriset setidaknya pada periode 2015-2020 setiap September level IHSG kebanyakan melemah. Pada kurun waktu tersebut, pada Oktober IHSG menguat sebanyak 5 kali dan satu kali melemah.
Sedangkan pada November IHSG hanya dua kali ditutup menguat, dan empat kali ditutup melemah, kemudian penghujung tahun yaitu Desember, IHSG enam kali berturut-turut ditutup menguat.
Dengan menganalisa menggunakan metode Fibonacci menurutnya area support IHSG berada di kisaran 6.524 yang kemarin sudah disentuh.
“Overall pergerakan IHSG itu masih terbaca uptrend, karena wajar dia sudah naik tinggi dan sekarang ada pullback ini adalah koreksi sehat," tutur Linda, Senin (1/11/2021).
Baca juga: Berikut Daftar Negara yang Legalkan dan Larang Mata Uang Kripto
Ia menyebut, rekam jejak IHSG sejak 2015 bisa menjadi gambaran besar memasuki 2022.
Oleh karena itu, Linda optimistis IHSG kembali akan mencatatkan rekor tertingginya sepanjang sejarah pada awal paruh pertama 2022.
“Bila dia (IHSG) membuat all time high-nya lagi, maka area-area resistance berikutnya ada di 6.927, ini terdekatnya berarti 7.000-an. Lalu next ada di level 7.450, jadi ke depannya peta pergerakannya seperti ini,” ujar Linda.
Mentor di BBK Trading Tools Intan Permatasari yang akrab disapa Feyara menyebut ada beberapa sektor yang akan bersinar di pasar modal pada November 2021.
Dia menggarisbawahi empat sektor potensial yaitu infrastruktur, kesehatan, teknologi dan basic industry.
“Tapi memang sektor yang paling menonjol itu techno dan health karena saat pandemi dua sektor ini yang kinerjanya paling baik. Dan tadi sudah dikatakan ada perpindahan sektor karena terdorong digitalisasi,” ujarnya.