Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja sejumlah emiten Lippo Group menunjukkan tren yang positif dan bertumbuh seiring dengan pemulihan kondisi ekonomi nasional. Torehan cemerlang itu tak terlepas dari transformasi yang dilakukan grup usaha milik keluarga Mochtar Riady tersebut.
Transformasi usaha Lippo Group perlahan tapi pasti membuahkan hasil.
Kesuksesan itu juga berkat tangan dingin sang generasi ketiga, John Riady, yang turun langsung dalam tataran manajemen Lippo Group.
Terkait transformasi John yang menjabat sebagai salah satu direktur di Lippo Group mengatakan ada beberapa hal yang ditempuh pihaknya.
Pertama, selama 3 tahun terakhir Lippo Group terus mendorong usaha-usaha di dalam konglomerasi tersebut untuk bekerja dengan prinsip operational excellence.
Operations Excellence adalah keseluruhan proses industri yang dilakukan secara efektif dan efisien melalui perbaikan terus menerus oleh pengembangan sumber daya, budaya perusahaan dan cara berpikir.
Operations Excellence tidak mungkin dicapai tanpa eksekusi yang baik. Tanpa eksekusi, maka rencana kerja tersebut tidak pernah dijalankan sesuai waktunya.
Operational excellence dalam konteks ini berorientasi memberikan nilai tambah. Dalam prosesnya, operational excellence mensyaratkan adanya fokus yang sama dari setiap anggota perusahaan.
Baca juga: CEO Lippo Karawaci John Riady: Pasar Properti Indonesia Sedang Rebound
“Jadi kami percaya bahwa perusahaan semakin besar perlu juga dibagi dengan tata kelola yang semakin baik. Kalau perusahaan start up misalnya, yang tech start up itu kan fokusnya growth. Seiring dengan bertumbuhnya sebuah perusahaan, perlu juga mengimbangi dengan tata kelola. Jadi ini juga menjadi fokus selama 2-3 tahun terakhir ini,” ujar pria yang juga menjabat sebagai CEO PT Lippo Karawaci Tbk dan Chairman dari Siloam Hospital.
Menurutnya operational excellence perlu ditonjolkan karena semua bisnis di bawah Lippo Group sifatnya melayani masyarakat, dan berupaya memenuhi kebutuhan dasar dari masyarakat Indonesia.
Kedua adalah perihal Tata Kelola, dan Ketiga, dan tak kalah penting transformasi yang dilakukan Lippo Group terus mengarah pada sustainability yaitu dengan penerapan prinsip ESG (environmental, social, and corporate governance).
Menurutnya, prinsip tersebut kini menjadi tuntutan dunia bisnis secara global.
Mengacu pada prinsip keadilan untuk bersama-sama menciptakan kehidupan lebih baik di dunia.
“Kalau dulu orang ngomongnya CSR. Sekarang ini kita bicaranya sustainability, jadi harus ada kesinambungan.
Bisnis-bisnis kami ini harus membawa berkah, melayani masyarakat, mementingkan stakeholders,” tegasnya.
John pun menyebut transformasi itu merembet pada torehan kinerja positif emiten-emiten milik Lippo Group.
Salah satunya PT Lippo Karawaci Tbk. Emiten bersandi LPKR itu mencatatkan peningkatan marketing sales per akhir September 2021 yang mencapai Rp 3,9 triliun atau naik 70 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun pada periode yang sama tahun lalu capaiannya Rp 1,24 triliun.
Melalui raihan pada kuartal ketiga tersebut, secara akumulasi marketing sales LPKR periode Januari-September 2021 meningkat 71 persen secara yoy menjadi Rp 3,9 triliun.
Penjualan dari rumah tapak dengan harga terjangkau berkontribusi 59 persen dari total penjualan pada kuartal ketiga 2021. Hal ini pun membuktikan sektor mulai properti bangkit di masa pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19.
Melihat hal itu, manajemen memproyeksikan angka prapenjualan untuk tahun ini sebesar Rp 700 miliar menjadi Rp 4,2 triliun.
Proyeksi tersebut tentunya akan mudah diraih LPKR bahkan dilampaui karena hingga September saja sekitar 93 persen dari target telah tercapai.
“Ini lah jadi selama dua tahun terakhir, Lippo Karawaci sudah berhasil melakukan inovasi.
Jadi mendesign rumah ini dengan harga terjangkau, dengan design yang modern, atau disebut tropical modern, very beautiful, dengan hal-hal cross ventilation dengan mengurangi energi dan lain sebagainya dan juga untuk menyesuaikan dengan pola kehidupan dan kebutuhan kita yang sekarang ini post Covid ini.
Jadi dengan kita melakukan ini kita melihat penjualan itu luar biasa,” ujarnya menjelaskan.
Baca juga: Lahan yang Disita Pemerintah di Karawaci Bukan Milik Lippo dan Tidak Terkait BLBI
Tak hanya di sektor properti, kinerja usaha Lippo Group di bidang layanan jaringan komunikasi broadband termasuk di dalamnya program televisi yaitu PT Link Net Tbk. (LINK) pun menunjukkan kinerja yang moncer.
Pun demikian di sektor kesehatan.
Dalam laporan keuangannya PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) mencatatkan kinerja apik dalam sembilan bulan pada 2021.
SILO membukukan pertumbuhan pendapatan secara yoy sekitar 42,83 persen menjadi Rp 7,14 triliun dari Rp 5 triliun.
Dalam hasil riset yang dipublikasikan Trimegah Securities, analis emiten Heribertus Ariando dan Ignatius Samon memproyeksikan pertumbuhan SILO akan terjaga di masa datang.
“Investasi digital menjadi fokus untuk mengembangkan cabang teknologi kesehatannya.
Ekspansi kapasitas di sekitar 2 rumah sakit baru per tahun organik dan anorganik (akan memacu pertumbuhan),” tulis kedua periset tersebut.