Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu segmen yang menjadi fokus Pegadaian saat ini adalah sektor Ultra Mikro dan UMKM dengan perannya yang cukup vital dalam melakukan percepatan pemulihan ekonomi nasional di tengah masih berlanjutnya situasi pandemi.
Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan, Holding Ultra Mikro (UMi) antara BRI, Pegadaian dan PNM dapat mengembangkan segmen Ultra Mikro dengan lebih baik.
Baca juga: 66 Orang Karyawan Pegadaian Penyandang Disabilitas
Setidaknya 6 proporsi nilai yang ditawarkan UMi yaitu penawaran produk yang komprehensif, titik akses nasabah yang luas dengan adanya Co-Location, pemahaman kebutuhan nasabah dengan lebih baik melalui integrasi dan analitik big data, kemudahan akses ke Micro Payment Ecosytem & Beyond Banking, dan UMKM Go Digital.
“Pemanfaatan Co-Location atau Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM), mendorong terjadinya kolaborasi dalam pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan produk dan layanan, pemasaran, dan termasuk pengembangan sumber daya manusia sehingga pelaku bisnis ultra mikro mendapatkan kemudahan akses fasilitas kredit dengan tarif sewa modal yang kompetitif dan ragam bundling produk,” kata Damar dalam webinar yang dihadiri setidaknya 3.000 peserta dari segmen UMKM tersebut.
Baca juga: Gunakan Aplikasi Pegadaian Digital, Kini Layanan Gadai Bisa Dilakukan dari Rumah
Saat webinar yang bertajuk Ngobrol Virtual Literasi Finansial Pegadaian (Ngopi), Damar mengingatkan tentang pentingnya menguatkan literasi keuangan di tengah banyaknya pinjaman online ilegal yang semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini.
Pegadaian terus menunjukkan komitmennya untuk menguatkan literasi keuangan masyarakat sesuai arahan Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan dengan rutin melaksanakan kegiatan edukasi keuangan.
“Literasi keuangan menjadi sangat penting agar masyarakat mampu memilih produk dan layanan keuangan sesuai kemampuan dan kebutuhannya. Sehingga masyarakat tidak terjebak dalam layanan keuangan ilegal dan investasi bodong yang marak terjadi saat ini,” katanya.
Baca juga: Istri-istri Menteri “Ngeriung” Virtual di Pegadaian, Ada apa?
Kegiatan webinar yang diselenggarakan sebagai salah satu rangkaian peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) ini turut menghadirkan Founder Dalem Indonesia Meika Hazim.
Pada 2013 ia menciptakan brand lokal Cokelat Ndalem dengan tujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia melalui produk makanan. Meika juga aktif melakukan pemberdayaan petani coklat di Yogyakarta dan berbagai program pengembangan UMKM.