News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kinerja Moncer di Masa Pandemi, Penerbit Akad Raih 3 Apresiasi Bumifiksi Choice Award 2021

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Penerbit Akad

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi memang menjadi tantangan, bahkan pukulan terberat bagi para pelaku bisnis di Indonesia. Hal itu ditandai dengan banyaknya pelaku bisnis yang terpaksa menutup usahanya. Namun, tak sedikit pula dari mereka justru menangkap peluang di masa pandemi. Salah satunya, penerbit Akad.

Resmi hadir pada 11 Januari 2021, penerbit yang menyasar Gen-Z dan millennial ini mampu mencatatkan kinerja bisnis yang signifikan selama pandemi.

“Rata-rata per buku baru yang berhasil terjual mencapai 3.000-5.000 eksemplar pada masa pra-order. Sementara itu, untuk buku-buku reguler, terjual sekitar 500 hingga 2000 eksemplar setiap bulannya. Bahkan, di tengah industri penerbitan buku di kanal offline yang melesu, Akad berhasil tumbuh,” jelas Andri Agus Fabianto, founder & CEO Penerbit Akad, Rabu (3/11/2021).

Dia menerangkan, untuk novel berjudul “Samuel” misalnya, penjualannya berhasil mencapai 20.000 eksemplar hanya untuk masa preorder selama 2 jam.

Akad juga berhasil memonetisasi kisah di dalam novel “Samuel” melalui produk merchandise. “Buku dan Photobook Samuel dan Diamond Gang (nama geng motor yang ada dalam kisah novel ‘Samuel’) terjual 10.000 paket selama 2 jam,” lanjut Andri.

Baca juga: Ajak Akademisi di Solo Raya Produksi Pengetahuan, LP2M UIN Surakarta Gelar Workshop Penerbitan

Mayoritas penjualan berasal dari kanal digital. Sebab, Akad memang lebih dulu fokus pada kanal penjualan digital, yang notabene menjadi pilihan favorit masyarakat Indonesia di masa pandemi.

Selain itu, kanal digital adalah kanal yang paling akrab dengan Gen-Z dan millennial, yang notabene menjadi target market dari buku-buku atau novel-novel yang diterbiktan oleh Akad.

Baca juga: Kemenag Setop Penerbitan Kartu Nikah Fisik, Diganti Digital

“Sampai saat ini, buku-buku atau novel-novel yang diterbitkan Akad telah hadir di sejumlah platform online seperti Bumi Fiksi, Novely Young, Zahra Books, Melstore Book, dan Toko TM Indo," ujar Andri.

"Kami juga sudah hadir di platfrom eCommerce seperti Shopee dan Tokopedia. Meski demikian, kami juga hadir di toko buku offline seperti Gramedia dan Togamas. Ke depan, kami akan menambah jumlah gerai online maupun offline ini,” ungkap Andri.

Baca juga: Apindo Klaim Ribuan Pengusaha Tumbang, Desak Penerbitan Moratorium UU Kepailitan dan PKPU

Sepak terjangnya di industri penerbitan Tanah Air membawa Akad berhasil meraih penghargaan “Bumifiksi Choice Award 2021” untuk tiga kategori sekaligus, yakni Penerbit Pertama Terfavorit, Penulis Pertama Pendatang Terfavorit, dan Judul Buku Pertama Terfavorit. Tiga penghargaan itu diraih Akad pada awal November 2021 ini.

Menurut Budi Ahyar Taryono, Direktur Operasional PT Kawah Media & PT Bumi Fiksi Ritel, penghargaan “Bumifiksi Choice Award 2021” diberikan berdasarkan pilihan pembaca.

“Jumlah polling digital yang masuk ke kami sebanyak 956.781. Penerbit Akad meraih suara terbanyak di polling tersebut untuk tiga kategori, yakni Penerbit Pertama Terfavorit, Penulis Pertama Pendatang Terfavorit, dan Judul Buku Pertama Terfavorit. Sebagai penyelenggara, kami ingin menjaga kredibilitas Kawah Media sebagai distributor dan Bumi Fiksi Retail Toko Online berjaringan,” terang Budi Ahyar Taryono.

Andri mengatakan, keberhasil Akad tak lepas dari empat strategi yang dilancarkan. Strategi pertama, Akad senantiasa mencari penulis berpotensi di platform digital Wattpad dan aplikasis Twitter.

Akad juga memberikan pendampingan kepada para penulis pemula tersebut melalui workshop.

“Salah satu benchmark kami adalah strategi agensi di Korea ketika mendebutkan Girlband atau boyband besutan mereka. Singkatnya, Akad adalah inkubator yang berperan menginkubasi para penulis pemula, from zero to hero,” urai Andri.

Strategi kedua adalah memaksimalkan semua kanal media sosial seperti Instagram, Twitter, Tiktok, dan Telegram sebagai kanal untuk membangun brand engagement dengan para pembaca Gen-Z dan millennial.

“Konten-kontan yang kami hadirkan disesuaikan dengan masing-masing platform media sosialnya serta harus relevan dengan tren yang tengah terjadi,” terangnya.

Strategi ketiga, menciptakan komunitas pembaca dengan menggelar pelatihan tiga kali dalam seminggu. Melalui community program tersebut, Akad ingin meningkatkan loyalitas para pembacanya terhadap buku-buku atau novel-novel terbitan Akad.

Strategi keempat adalah limited product. “Produk yang terbatas cenderung memicu rasa penasaran Gen-Z dan millennial, yang cenderung memiliki karakter selalu ingin menjadi yang pertama dan takut ketinggalan dengan tren yang tengah terjadi di komunitasnya,” tutup Andri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini