TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi masih berpotensi menguat pada tiga bulan terakhir tahun ini, setelah pada kuartal III-2021 tumbuh 3,5% yoy atau lebih rendah dari 7,07% yoy pada kuartal II-2021.
“Pemulihan ekonomi diharapkan terus menguat hingga akhir 2021 seiring kondisi pandemi yang relatif terjaga dan percepatan pelaksanaan vaksinasi,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, Jumat (5/11/2021) dalam keterangannya.
Optimisme Febrio ini juga didasarkan pada tren pergerakan berbagai indikator dini, seperti indeks mobilitas masyarakat dan indeks belanja masyarakat yang sudah kembali di atas level pra pandemi sejak September 2021.
Tak hanya itu, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan manis, yaitu tumbuh ke level 57,2 pada Oktober 2021 dan bahkan mencetak rekor tertingginya.
Pemerintah akan tetap menjaga momentum pertumbuhan ini, salah satunya dengan mengakselerasi implementasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Khususnya, dalam menciptakan tenaga kerja dan merangsang aktivitas dunia usaha yang terdampak.
Baca juga: Jamkrindo Lakukan Penguatan Ekonomi Petani Garut
Belajar dari pengalaman kuartal III-2021 yang melambat karena ada mutasi baru virus Covid-19, pemerintah juga akan memperkuat penanganan pandemi. Ini akan menjadi prioritas.
Dalam hal ini, pemerintah akan makin mengakselerasi vaksinasi untuk mendorong kepercayaan masyarakat dan pelaku ekonomi untuk beraktivitas.
Ia juga mengimbau, meski saat ini kondisi pandemi sudah melandai, masyarakat jangan terbuai dan tetap harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan partisipasi dalam program vaksinasi.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Kasus Covid-19 melandai, Kemenkeu optimistis pertumbuhan ekonomi menguat di sisa 2021