Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Modernland Realty Tbk atau (MDLN) menyetujui perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan saat ini Komisaris Utama Luntungan Honoris, Komisaris Edwyn Lim dan Dwi Priyatno, sedangkan 2 komisaris independen adalah Iwan Suryawijaya dan Nita Tanawidjaja.
Untuk Direksi, saat ini Direktur Utama MDLN dijabat William Honoris dan 3 orang lainnya yang menjabat sebagai Direktur yakni Herman, Dharma Mitra dan David Iman Santosa.
Bobby Heryunda, Investor Relations and Budgeting Director PT Modernland Realty Tbk. mengatakan, masa jabatan Pengurus tersebut meneruskan masa jabatan pengurus lama yang telah dibentuk dan disahkan pada tanggal 20 Agustus 2021 dan akan berakhir pada saat diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2026.
"Perseroan telah menerima pengangkatan Herman menjadi Direktur Keuangan Perseroan.
Herman adalah Warga Negara Indonesia, berusia 51 Tahun yang memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih dari 28 tahun di bidang keuangan dan akuntansi," katanya saat RUPSLB, Jumat (5/11/2021).
Baca juga: Permintaan Melonjak, Emiten Alat Berat Naikkan Target Pendapatan Jadi 110 Juta Dolar AS
Baca juga: Pengembang Senang, Uang Muka Nol Persen untuk KPR Diperpanjang
RUPSLB juga menyetujui atas Perubahan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 2 Tahun 2020 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.
Bobby Heryunda juga menambahkan, perseroan berupaya merampungkan seluruh rangkaian proses agar restrukturisasi menjadi efektif sesuai dengan Long-stop date yang disepakati bersama para pemegang obligasi yaitu selambatnya tanggal 31 Desember 2021.
Baca juga: Mencermati Saham Emiten Sawit di Tengah Tingginya Lonjakan Harga CPO Saat Ini
Beberapa poin yang diatur dalam Scheme of Arrangement yakni perubahan bunga, perubahan jatuh tempo, janji penjualan aset, jaminan tambahan, dan ketentuan pembelian kembali dan opsi pelepasan Notes dimana Perseroan telah melakukan Keterbukaan Informasi terkait hal tersebut.
Dalam RUPSLB juga menyampaikan kegiatan peseroan yakni tanggal 22 Oktober lalu, PT Modernland Realty Tbk. secara resmi telah meluncurkan kawasan pusat bisnis bertajuk Jakarta Business District, sebuah kawasan bisnis komersial (CBD) seluas 60 hektar di Jakarta Garden City, Jakarta Timur.
Direktur PT Modernland Realty Tbk., David Iman Santosa menuturkan, pesatnya perkembangan infrastruktur di Koridor Timur Jakarta secara tidak langsung telah menjadikan Kawasan Perumahan Jakarta Garden City sebagai pintu gerbang terdepan bagi kawasan Koridor Timur Jakarta saat ini.
Selain lokasi yang strategis, Jakarta Garden City juga terintegrasi langsung dengan berbagai fasilitas infrastruktur serta berbagai objek vital di sepanjang Koridor Timur Jakarta hingga ujung Pulau Jawa.
Tak heran, jika jumlah investor global yang memilih Jakarta Garden City sebagai lokasi investasi mereka di Indonesia terus bertumbuh dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
“Kawasan Jakarta Garden City dikelilingi berbagai infrastruktur modern dan aksesibilitas terlengkap di Koridor Timur Jakarta. Hanya 30 menit dari pusat Ibu Kota Jakarta, 10 menit dari Kelapa Gading, 15 menit dari pelabuhan Tanjung Priok, 40 menit dari Bandara Soekarno-Hatta, 90 menit dari pelabuhan Patimban serta 1 jam ke Bandara Internasional Kertajati. Dan, yang paling penting, Jakarta Garden City masih berada di dalam wilayah DKI Jakarta,” tutur David Iman Santosa.
David Iman Santosa mengatakan, untuk mendukung pertumbuhan investasi serta merespon kebutuhan investor terhadap keberadaan pusat bisnis premium yang dinamis, fasilitas terbaik dan lokasi strategis bernilai investasi tinggi di Koridor Timur, Jakarta Garden City meluncurkan Jakarta Business District.
Selain pusat bisnis, area CBD dengan estimasi GDV (Gross Development Value) sebesar USD$ 2 Miliar ini juga terintegrasi langsung dengan premium residensial area, pusat perbelanjaan AEON Mall, IKEA, area komersial, pusat pendidikan serta pusat kesehatan.
“Jakarta Business District sebagai area CBD baru di Jakarta Timur mengambil mandat baru sebagai pusat rencana induk infrastruktur ekonomi Jakarta yang baru. Jakarta Business District memberi ‘Huge Opportunity’ atau peluang emas bagi seluruh investor untuk bergabung dan menyusul kesuksesan mitra investasi kaliber internasional kami seperti Astra Land, Hongkong Land, Lotte E&C, AEON Mall, IKEA, Shell, dan lainnya,” tutur David Iman Santosa.