Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 mencapai 3,51 persen secara tahunan. Angka ini menunjukkan tren positif dalam membangun momentum pemulihan ekonomi di tahun depan.
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky menyebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 didorong oleh respon cepat pemerintah dalam menekan lonjakan kasus Covid-19 varian Delta melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
Baca juga: Menko Airlangga Ungkap Tiga Tawaran Prioritas Kerja Sama RI-PEA, Ada Proyek Ibu Kota Baru
"Kita lihat adanya perbaikan penanganan pandemi yang sebelumnya terdapat 50 ribu kasus, sekarang hanya 1 ribu kasus saja. Ini menjadi motor penggerak agar kuartal IV 2021 dan Kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat dan stabil," ujar Riefky kepada wartawan, Senin (8/11/2021).
Menurut Riefky, kondisi saat ini merupakan strategi yang tepat. Yakni pemerintah mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi tanpa meningkatkan risiko dari Covid-19.
Baca juga: Menko Airlangga Sebut RI dan UEA Sepakati Kerja Sama Hindari Pajak Berganda Hingga Kesehatan
"Saya rasa kalau kasus Covid-19 bisa terjaga, pertumbuhan ekonomi kita di Kuartal IV nanti mencapai 4-5 persen. Ini sangat realistis dan possible dicapai," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan efektivitas penerapan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan akselerasi vaksinasi menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2021.
Menurut Airlangga, berbagai indikator kesehatan yang terus membaik serta diiringi dengan kebijakan dan strategi Pemerintah yang tepat, pemulihan ekonomi diyakini memiliki prospek yang positif.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan berada di atas level 5 persen pada kuartal IV tahun 2021 dan mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ke depannya," jelasnya.