Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB) melalui Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 3 (UPP JBB 3) mengoperasikan tiga proyek infrastruktur ketenagalistrikan dalam waktu berdekatan.
Pertama Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) Pulogadung II - New Pulogadung Sirkit 2 pada Kamis (4/11/2021) pukul 01.15 WIB, disusul Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Pulogadung II pada Jumat (5/11/2021) pukul 03.27 WIB, dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Pulogadung II Incomer pada pukul 16.30 WIB.
Ketiga proyek dengan total investasi Rp198,7 miliar ini untuk mendukung kawasan industri Pulogadung.
Pembangunan juga memberikan kontribusi pada aspek Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Baca juga: PLN Butuh Dana Rp 7 Ribu Triliun Kejar Target Karbon Netral 2060
“Komponen TKDN untuk keseluruhan proyek ini mencapai 59,67 persen,” ungkap General Manager PLN UIP JBB Ratnasari Sjamsuddin, Senin (8/11/2021).
Ratnasari menjelaskan, proyek ini dibangun di daerah Pulogadung, Jakarta.
Infrastruktur ini akan mengalirkan pasokan listrik dari PLTGU Tanjung Priok dan IBT Bekasi.
Baca juga: PLN Rampungkan 3 Proyek Tegangan Tinggi untuk Amankan Pasokan Listrik ke Jakarta
“Ketiga proyek ini dibangun dalam rangka meningkatkan keandalan dan kapasitas penyaluran untuk wilayah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur dan sekitarnya,” tuturnya.
Ratnasari menambahkan keberadaan proyek GIS 150 kV Pulogadung ini sangat penting karena berada pada jalur backbone sub sistem Priok-Bekasi.
Ia menuturkan, kebutuhan listrik terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga perlu diantisipasi sejak awal.
“Tujuan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini adalah untuk mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan listrik saat ini dan beberapa tahun kedepan termasuk kawasan industri besar seperti di Pulogadung,” imbuhnya.