Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan perbaikan.
Hal itu dibuktikan melalui pertumbuhan positif perekonomian pada Kuartal III tahun 2021 sebesar 3,51 persen secara year on year (yoy).
“Jadi sebetulnya optimismenya ada. Jika pandemi bisa dikendalikan dan kita jaga sampai dengan Kuartal IV, maka pada Q4 tahun 2021 belanja Pemerintah diperkirakan akan bisa meningkat dan target pertumbuhan tercapai,” papar Airlangga usai meresmikan pameran otomotif GIIAS 2021, Kamis (11/11/2021).
Terkait pertumbuhan konsumsi rumah tangga, Airlangga menjelaskan bahwa domestic demand bergantung pada mobilitas.
Dia mengatakan, saat ini seluruh provinsi berada pada level 1 dan 2, yang tentunya mempengaruhi mobilitas.
“Q2 kasus aktif Covid-19 nya lebih rendah dibanding Q3 tahun 2021. Kita ketahui bersama di Q3 tahun 2021 kita melakukan pengereman dengan PPKM karena angka kasus harian Covid-19 yang tinggi sampai 574.315 kasus per hari. Meskipun demikian, kita masih bisa tumbuh positif terdorong oleh ekspor yang mencapai 29,16 persen (yoy) dan impor 30,1 persen (yoy),” ungkap Airlangga.
Meski demikian, Airlangga Hartarto berharap masyarakat tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Menko Airlangga Targetkan Penjualan Otomotif Mencapai 850.000 di 2021
Menurutnya pengendalian Covid-19 sangat berpengaruh pada keberlanjutan pertumbuhan ekonomi.
Airlangga memaparkan, Indeks Keyakinan Konsumen per Oktober 2021 sudah masuk dalam fase optimis atau berada pada angka 113,4, lebih tinggi dibandingkan 95,5 pada September 2021.
Penjualan eceran terlihat cukup baik dengan naik ke 5,2. Selain itu, PMI Manifaktur juga sudah berada di 57,2.
Sementara itu, dari segi perbankan, pemerintah tengah bersiap dan mengantisipasi terkait adanya kebijakan Amerika Serikat yang menaikkan suku bunga.
Dengan cadangan devisa yang baik, neraca perdagangan Indonesia yang positif, dan IHSG serta kurs rupiah yang cenderung stabi, Airlangga optimis Indonesia mampu mencapai target pertumbuhan nasional secara year on year.
”Selama pandemi masih ada, kita harus dinamis karena kita menangani pandemi ini secara dinamis. Selain sektor ekonomi, vaksinasi juga terus didorong dan ditargetkan mencapai 40 persen untuk dosis kedua. Dengan demikian kita juga berharap dapat menjalankan ”gas dan rem” secara lebih seimbang lagi,” pungkasnya.