Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana mengganti liquified petroleum gas (LPG) atau gas minyak cair menjadi Dimethyl Ether (DME), sebagai upaya hilirisasi pertambangan batubara dan menekan impor LPG.
Dalam pengembangan DME di dalam negeri, PT Bukit Asam (Persero) dan PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan perusahaan asal Amerika Serikat yakni Air Products and Chemicals Inc (APCI).
"PTBA mengembangkan DME bekerjasama dengan Air Products dan Pertamina," kata Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C saat dihubungi, Selasa (16/11/2021).
Baca juga: Pertamina Sebut Peralihan LPG ke DME Butuh Waktu Panjang
Menurutnya, dalam membangun infrastruktur DME nantinya, nilai investasi yang dibutuhkan mencapai 2,1 miliar dolar AS atau sekitar 28,82 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.200.
"Nilai investasi untuk project ini mencapai 2,1 miliar dolar AS untuk produksi 1,4 juta ton (DME) per tahun," paparnya.
Sebelumnya, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, dalam proses peralihan LPG ke DME, Pertamina saat ini masih melakukan penjajakan untuk mendapatkan suplai DME.
"Tentu diperlukan waktu yang cukup panjang untuk pembangunan processing plant gasifikasi batubara, serta persiapan sarana dan fasilitas pendukung distribusi DME," ujar Irto.
Baca juga: Lebih Hemat, Nelayan dan Petani Nikmati Konversi BBM ke LPG Subsidi
Menurutnya, untuk konversi dari LPG ke DME, Pertamina pun akan mengikuti roadmap yang ditetapkan pemerintah terkait implementasi DME sebagai bahan bakar rumah tangga pengganti LPG.
"Kami mengikuti roadmap dari pemerintah, dan sekali lagi ini butuh waktu panjang, perlu ada kesiapan infrastruktur," kata Irto.
Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyusun road map pengembangan dan pemanfaatan batubara.
Programnya adalah mengoptimalisasi pemanfaatan batubara dalam negeri dengan penerapan teknologi ramah lingkungan (clean coal technology) hingga tahun 2045.
Baca juga: Gas LPG 3 Kg Sempat Langka, Kementerian ESDM: Masalahnya Ada di Pengawasan
Satu dari delapan program yang sudah dirancang dalam road map pengembangan dan pemanfaatan batubara, ialah gasifikasi batubara untuk menghasilkan methanol dan dimethyl ether (DME).
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM, Sujatmiko mengatakan, gasifikasi batubara untuk menghasilkan DME dilaksanakan karena kebutuhan LPG yang semakin meningkat.
Saat ini, sebanyak 75 persen hingga 78 persen dari konsumsi LPG dalam negeri masih dipenuhi dari impor.
"Produk hilirisasi batubara berupa DME dapat mensubstitusi LPG sedangkan methanol untuk menggantikan bahan baku industri kimia," kata Sujatmiko pada Rabu (1/9).