Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengajak seluruh lessor dan kreditur meninjau skema restrukturisasi komprehensif sebagai basis pertimbangan proses restrukturisasi yang akan dijalankan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan skema proposal restrukturisasi kepada lessor dan kreditur sebagai bagian dari upaya pemulihan kinerja perusahaan.
“Proposal ini menguraikan rencana jangka panjang bisnis Garuda serta sejumlah penawaran dalam pengelolaan kewajiban bisnis kami dengan para lessor, kreditur, dan para pemasok utama," ungkap Irfan, (16/11/2021).
Skema proposal restrukturisasi ini telah disampaikan melalui kanal data digital. Kanal tersebut dapat diakses secara real time oleh seluruh lessor, kreditur, maupun pihak terkait lainnya mengacu pada ketentuan non-disclosure agreement yang telah disepakati seluruh pihak.
“Kanal ini akan mempermudah para pihak untuk meninjau dokumen serta memberi tanggapan balik karena ini merupakan bagian dari komitmen Garuda yang menegakkan prinsip-prinsip transparansi dan fairness (kejujuran) dengan semua kreditur,” kata Irfan.
Baca juga: Wamen BUMN: Kinerja dan Arus Kas Garuda Indonesia Tak Bisa Diprediksi
Menurut Irfan, proposal tersebut akan diselaraskan dengan momentum pengajuan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta oleh salah satu mitra bisnis Garuda.
Garuda juga telah berkoordinasi dengan tim restrukturisasi serta para advisors untuk terus melakukan koordinasi intensif bersama pihak lessor dan kreditur.
Baca juga: Kementerian BUMN Siapkan Lima Strategi untuk Menyelamatkan Garuda Indonesia
Hal tersebut dilakukan menjawab dan mempelajari setiap feedback yang disampaikan kepada Perusahaan atas skema proposal ini dan segera melakukan tindak lanjut negosiasi agar dapat memperoleh kesepakatan terbaik.
Baca juga: Mark Up Pengadaan 25 Pesawat Boeing Diduga Sejak 15 Tahun Silam, KPK Diminta Usut Korupsi di Garuda
“Dukungan lessor dan kreditur tentunya memiliki makna penting bagi kami dalam mendukung upaya transformasi mindset bisnis yang lebih adaptif dan resilient dalam menjawab tantangan industri di masa depan", ungkap Irfan.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, untuk mencapai pulihnya kinerja keuangan Garuda Indonesia membutuhkan 1 kunci utama, yaitu persetujuan negosiasi utang dengan para kreditur dan lessor Garuda.
"Dengan keadaan neraca keuangan yang negatif ini, tidak ada cara lain. Kita harapkan dapat menegosiasikan leasing," ucap Kartika saat melakukan rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat Komisi VI, Selasa (9/11/2021).
"Yang menjadi kunci utama suksesnya restrukturisasi Garuda adalah persetujuan (negosiasi) kreditur. Ini yang penting," sambungnya.
Garuda saat ini menyewa pesawat dari 32 lessor. Dari beberapa lessor tersebut, Garuda Indonesia harus membayar harga sewa yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan harga sewa pesawat pada umumnya.