News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Lebih dari Rp152 Triliun

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2021 mencatatkan surplus sehingga menopang ketahanan eksternal. 

Bank Indonesia (BI) dalam laporan terbarunya menyebutkan, NPI pada triwulan III-2021 mencatat surplus 10,7 miliar dolar AS, setelah mengalami defisit 0,4 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya.

Jika dikonversi ke dalam rupiah, angka tersebut setara dengan Rp152,6 Triliun (asumsi kurs Rp14.269 per dolar AS).

Kinerja NPI tersebut ditopang oleh transaksi berjalan yang mencatat surplus, berbalik dari triwulan sebelumnya yang tercatat defisit, serta surplus transaksi modal dan finansial yang makin meningkat.

"Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 mencapai 146,9 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan 137,1 miliar dolar AS pada akhir Juni 2021," ucap Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono dikutip (20/11/2021).

Baca juga: BI: Neraca Perdagangan RI Konsisten Positif Sejak Mei 2020

Ia melanjutkan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional.

Transaksi berjalan pada triwulan III-2021 mencatat surplus, terutama ditopang oleh surplus neraca perdagangan barang yang naik signifikan. 

Baca juga: Impor Melejit, Neraca Perdagangan RI Surplus 5,74 Miliar Dolar AS

Transaksi berjalan pada periode laporan mencatat surplus 4,5 miliar dolar AS (1,5 persen dari PDB), setelah pada triwulan sebelumnya mengalami defisit 2,0 miliar dolar AS (0,7 persen dari PDB). 

Baca juga: Neraca Perdagangan Indonesia Kembali Surplus 4,37 Miliar USD di September

Kinerja positif tersebut terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat, didukung oleh kenaikan ekspor nonmigas sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional. 

Selain itu, defisit neraca jasa tercatat lebih rendah, antara lain disebabkan oleh perbaikan kinerja jasa transportasi yang didukung oleh meningkatnya penerimaan jasa freight sejalan dengan peningkatan aktivitas ekspor. 

Di sisi lain, defisit neraca pendapatan primer meningkat akibat kenaikan pembayaran imbal hasil investasi langsung yang dipengaruhi oleh perbaikan kinerja korporasi berbasis sumber daya alam (SDA).

Transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2021 mencatat surplus yang makin meningkat, terutama bersumber dari investasi langsung. 

Pada triwulan III-2021, transaksi modal dan finansial mencatat surplus sebesar 6,1 miliar dolar AS (2,0 persen dari PDB), lebih tinggi dari capaian surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 1,6 miliar dolar AS (0,6 persen dari PDB).  

Selain itu, investasi portofolio selama triwulan III-2021 juga mencatat net inflows yaitu sebesar 1,1 miliar dolar AS, meskipun menurun dari triwulan sebelumnya yang sebesar 4,0 miliar dolar AS, sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih berlangsung.

"Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian," papar Erwin.

"Serta melanjutkan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini