News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BPTJ: Pertumbuhan Penduduk di Jabodetabek Dorong Perkembangan Transportasi Umum

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dengan sepeda lipatnya didampingi Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Polana B Pramesti, menghadiri acara kegiatan launching Layanan Bagasi Gratis bagi sepeda lipat pada JR Connexion, di Kawasan Jababeka Residence, Cikarang, Jawa Barat, Minggu (18/10/2020). Menurut Menhub Budi, layanan bagasi gratis bagi sepeda lipat pada JR Connexion merupakan salah satu terobosan baru yang dapat mendorong masyarakat untuk menjadikan sepeda tidak hanya dimanfaatkan untuk olahraga saja. Namun juga menjadi salah satu alternatif dalam bertransportasi pada aktivitas sehari-hari seperti bekerja, berbelanja, dan sebagainya. Turut menghadiri acara tersebut influencer Surya Insomnia dan Marcella Zalianty. TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah Jabodetabek dinilai menjadi aglomerasi perkotaan yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tinggi.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Polana Pramesti mengatakan, wilayah Jabodetabek memiliki persentase pertumbuhan 2,23 persen hingga 2,64 persen per tahun.

"Dengan pertumbuhan penduduk di wilayah Jabodetabek ini, dapat mendorong berkembangnya jenis layanan transportasi umum," kata Polana, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Antisipasi Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Jadi Alasan BPTJ Berlakukan Ganjil Genap di Bogor

Menurut Polana, Jabodetabek memiliki potensi untuk mendorong perkembangan transportasi umum Bus Rapid Transit (BRT), kereta api perkotaan seperti Kereta Rel Listrik (KRL), MRT dan juga LRT.

Polana mengungkapkan, di wilayah Jabodetabek pergerakan masyarakat saat ini mencapai 88 juta setiap hari dari total penduduk sebanyak 33,83 juta jiwa.

Baca juga: BPTJ Keluhkan Banyak Masyarakat yang Belum Gunakan STRP Saat Naik KRL

Dengan jumlah pergerakan masyarakat ini, lanjut Polana, maka perlu adanya pengembangan transportasi umum yang terintegrasi untuk menunjang kebutuhan mobilitas.

"Tetapi saat ini, pengembangan sistem transportasi di Jabodetabek masih terkotak-kotak dan mengakibatkan perjalanan menjadi lebih lama, kurang nyaman dan berbiaya lebih mahal," kata Polana.

Baca juga: BPTJ: Tidak Ada Toleransi Terhadap Syarat Perjalanan Transportasi Darat Selama PPKM Darurat

Untuk mewujudkan integrasi transportasi ini, menurut Polana, dibutuhkan dukungan dan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah serta pemangku kepentingan lainnya.

"Dengan sinergi yang baik, diharapkan dapat mewujudkan layanan transportasi yang seamless dan berkelanjutan, sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat Jabodetabek," kata Polana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini