News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Penggunaan Kompor Induksi, Diperlukan Komitmen Bersama

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agus Pambagyo. Penggunaan Kompor Induksi Diperlukan Komitmen Bersama

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program transisi energi yang digencarkan pemerintah, seperti mendorong kendaraan listrik ataupun penggunaan kompor induksi diperlukan komitmen bersama. 

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan, arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memasifkan penggunaan kompor induksi idealnya disikapi oleh para jajarannya. 

"Kompor induksi itu bisa jadi gaya hidup atau green community. Sekarang, perintahnya (Presiden) sudah betul, tapi yang di bawahnya sudah melaksanakan belum?," kata Agus, Senin (22/11/2021).

Setelah gerakan mendorong penggunaan kompor listrik terjadi, kata Agus, pemerintah juga perlu memastikan penyediaan barang tersebut. 

"Kalau sudah didorong, nanti kompornya dari mana? Apakah impor, atau sudah ada kapasitas produksi yang memadai di dalam negeri?" paparnya. 

Terkait upaya membumikan penggunaan kompor listrik, sebenarnya PLN tengah mengencarkan gerakan konversi kompor LPG ke kompor induksi ditargetkan bisa berjalan hingga 1 juta unit. 

Baca juga: Presiden Jokowi Mengimbau Masyarakat Untuk Beralih ke Kendaraan dan Kompor Listrik

Tahun lalu, telah bersinergi dalam penandatanganan nota kesepahaman Kerja Sama dalam Rangka Mendukung Gerakan Konversi 1 Juta Kompor LPG ke Kompor Induksi serta Pemanfaatan Jasa dan Layanan Perbankan antara PLN dengan Bank Tabungan Negara (BTN). 

Selain itu, Dewan Energi Nasional (DEN) juga telah meluncurkan penggunaan kompor induksi kepada seluruh pegawai di lingkungan DEN. 

"Sekarang kita nantikan kebijakan turunannya seperti apa, sehingga arah implementasinya jelas," paparnya. 

Akhir pekan lalu, Presiden Jokowi menggaungkan pemanfaatan kompor listrik yang makin masif selain penggunaan mobil listrik.

Menurutnya, peningkatan konsumsi listrik, akan menguntungkan negara dari sisi neraca perdagangan. Pasalnya, selama ini pemerintah harus mengimpor gas LPG, sehingga berisiko mengorbankan devisa.

Berkaca dari kinerja 2020, konsumsi LPG pada 2020 mencapai 8 juta ton. Adapun sebesar 6,1 juta ton atau 76 persen LPG berasal dari impor.

Baca juga: Gojek Siapkan Layanan GoRide Pakai Motor Listrik di Jakarta

Sebelumnya, upaya mendorong penggunaan kompor induksi telah dituangkan dalam Peraturan Menteri ESDM No. 20 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian ESDM Tahun 2020 - 2024. 

Salah satu fungsi beleid ini ialah menjadi acuan bagi masyarakat berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional di bidang energi dan sumber daya mineral. 

Selain itu, penggunaan kompor induksi juga mendukung target pemerintah dalam mendorong konsumsi listrik per kapita sebesar 1.408 kWh/kapita pada 2024. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini