News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IHSG Hari Ini Berpeluang Melemah Lagi, Investor Cermati Rilis Data Inflasi dan Manufaktur

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas membersihkan dinding di dekat pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Kamis (10/9/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan

Laporan Reporter Kontan, Nur Qolbi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,13% ke level 6.533,93 pada perdagangan Selasa (30/11/2021).

Pelemahan IHSG diiringi oleh penjualan bersih atawa net sell investor asing Rp 782,68 miliar di pasar reguler.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai, pelemahan IHSG ke tren bearish-nya dipengaruhi adanya kekhawatiran terhadap dampak Covid-19 varian omicron.

Singapura sudah mulai memperketat aturan masuknya turis sehingga dikhawatirkan nantinya akan ada pengetatan kembali di Indonesia.

Untuk perdagangan Rabu (1/12/2021), Dennies memprediksi, IHSG masih akan melanjutkan penurunan. Secara teknikal, indikator MACD bergerak di tren distribusi dan stochastic turun ke area jenuh jual yang mengindikasikan tren pelemahan.

Baca juga: Sempat Menghijau, IHSG Hari Ini Anjlok 74,36 poin ke 6.533,93

"Namun pelemahan mulai terbatas. Investor akan mencermati perkembangan terkait Covid-19 omicron. Dari dalam negeri, investor juga akan mencermati rilis data ekonomi inflasi dan manufaktur," ucap Dennies, Selasa (30/11/2021).

Menurut Dennies, support 1 IHSG esok hari akan berada di level 6.495 dengan support 2 di 6.457. Selanjutnya, resistance 1 diperkirakan berada di 6.609 dan resistance 2 di 6.685.

Baca juga: IHSG Minus 2,36 Persen Selama Perdagangan Sepekan, Kapitalisasi Pasar Mengalami Penurunan

Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan juga memperkirakan, IHSG akan kembali bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Rabu (1/12/2021).

Jika breaklow 6.540, IHSG berpotensi uji level psikologis ke 6.500.

Level tersebut juga menjadi support IHSG sementara resistance berada di 6.600. Tekanan jual investor asing juga diperkirakan masih akan berlanjut pada perdagangan esok hari.

Menurut Valdy, sentimen negatif utama berasal dari kekhawatiran terhadap peningkatan kembali kasus baru Covid-19, menyusul penemuan varian baru omicron yang diperkirakan memiliki tingkat replikasi lebih tinggi.

Peningkatan kasus dikhawatirkan berdampak negatif pada pemulihan ekonomi global karena biasanya diikuti dengan pengetatan kegiatan masyarakat.

"Hal ini dikhawatirkan meningkatkan tekanan pada inflasi di tengah kondisi supply chain disruption yang tengah berlangsung," kata Valdy.

Oleh sebab itu, menurut Valdy, pelaku pasar pada saat ini dapat mempertimbangkan swing trading pada saham-saham kesehatan, seperti KAEF, IRRA, PRDA, SIDO, dan MIKA.

Selain itu, saham-saham yang diuntungkan dari kecenderungan stay-at-home, seperti ASSA, MARI, MNCN, dan EMTK juga dapat diperhatikan.

Artikel ini tayang di Kontan dengan judul IHSG berpotensi melemah lagi pada Rabu (1/12)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini