TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meski sempat tertatih karena hantaman pandemi covid-19, industri waralaba terus mengalami pertumbuhan.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut industri waralaba masih tumbuh sebesar 3%.
Tahun 2022, bila kasus covid-19 bisa dikendalikan dengan baik, potensi industri waralaba tumbuh lebih besar tahun 2022.
Baca juga: Fasilitasi Perkembangan Industri Waralaba dan Lisensi Melalui IFRA Virtual Platform
"Tahun 2022 mudah-mudahan pandemi bisa dikendalikan dan membuka peluang lebih banyak lagi," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan saat konferensi pers Indonesia Franchise Forum dan Bizfest 2021, Rabu (1/12).
Oke menyebut bahwa industri waralaba memiliki kontribusi terhadap ekonomi Indonesia.
Industri tersebut tumbuh stabil sebesar 5% per tahun.
Saat ini telah ada sebanyak 93.372 gerai industri waralaba di seluruh Indonesia.
Dari angka tersebut, total omzet dari industri waralaba mencapai sekitar Rp 54,4 miliar.
"Bisnis waralaba ini berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," terang Oke.
Baca juga: Jaringan Waralaba Ghanisa Aesthetic Ekspansi Gerai ke-20 di Purwodadi
Industri waralaba juga menyerap tenaga kerja Indonesia.
Berdasarkan data yang disampaikan Kemendag, total tenaga kerja yang terserap mencapai 628.622 orang.
Saat ini industri waralaba di Indonesia masih didominasi oleh pemberi waralaba asing dengan jumlah 120 pemberi waralaba.
Baca juga: Dukung UMKM, Platform Website FRIENDCHISED Pertemukan Peminat Waralaba dengan Pemilik Bisnis
Sedangkan pemberi waralaba lokal sebanyak 107 pemberi waralaba.
Mayoritas waralaba di Indonesia bergerak di industri makanan dan minuman dengan jumlah cakupan 59,37%.
Sedangkan industri ritel sebanyak 15,31%, jasa pendidikan non formal 13,4%, jasa kecantikan dan kesehatan 6,22%, jasa binatu 3,35%, dan jasa perantara perdagangan properti 3,35%. (Abdul Basith Bardan)