Selain Covid-19, sentimen lain yang mungkin akan mempengaruhi IHSG adalah keputusan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, mengenai kenaikan suku bunga.
Namun, dirinya berharap angka Covid-19 (omicron) bisa teratasi dengan baik sehingga tidak memperburuk pasar dan para investor masih dapat terkendali.
Omicron Sempat Berulah
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan, menyoroti perkembangan penelitian mengenai virus Covid-19 vairian omicron dan penyebarannya.
Cheryl menyebut, info dari dokter yang merawat pasien di Afrika mengatakan kondisi pasien yang terinfeksi virus varian ini mengalami gejala ringan bahkan tidak perlu di-opname.
Hal inilah yang membuat pasar kembali bergairah meski pada awal perdagangan Senin (29/11) IHSG sempat melemah.
“Pasar juga menantikan pidato Gubernur The Fed tentang perkembangan kebijakan tapering,” terang Cheryl.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai, IHSG masih memiliki kecenderungan berada dalam rentang konsolidasi wajar, sedangkan potensi tekanan masih terlihat lebih besar dibanding dengan potensi kenaikannya.
William menyebut, masih minimnya sentimen yang dapat mendongkrak kenaikan IHSG yang diakibatkan oleh perlambatan perekonomian juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG. (Akhmad Suryahadi)