TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pertumbuhan sektor manufaktur di Jawa Timur terus didorong oleh pemerintah provinsi itu.
Hal ini dilakukan karena pada akhirnya akan turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Salah satunya adalah dengan mendorong Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan industri.
Selain membuka lapangan kerja, kawasan industri juga diharapkan menciptakan rantai pasok dengan industri kecil.
Baca juga: Perkuat Ekonomi Umat, GP Ansor Dukung Program Santri Magang di BUMN
"Adanya peluang bagi industri kecil dan menengah untuk menjadi supplier atau vendor dan untuk memanfaatkan produk yang dihasilkan industri besar sebagai raw material atau bahan baku," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dalam Kompas Talks, Kamis (2/12/2021).
Saat ini Jatim tengah mengembangkan kawasan Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan (Gebangkertosusila).
Diharapkan kawasan tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
Meski begitu, Emil bilang perlu dukungan infrastruktur untuk menarik investor.
Infrastruktur yang diperlukan antara lain penanganan banjir, jalan, air industri, dan gas industri.
Baca juga: Menko Perekonomian Sebut Diskon PPnBM 100 Persen Bisa Berlanjut di Tahun 2022
"Daya dukung memerlukan pendekatan yang multisektoral dalam kawasan industri dan di luar kawasan industri," terang Emil.
Emil bilang pertumbuhan sektor manufaktur di Jatim pulih lebih besar dibandingkan pemulihan nasional.
Jatim juga mendorong masuknya investor dari luar Indonesia.
Upaya memberikan insentif bagi investor dilakukan oleh pemerintah Jatim.
Adanya investor besar yang masuk diyakini akan menjadi daya tarik bagi investor lainnya. (Noverius Laoli)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "KEK dorong ekonomi Jatim, perlu dorongan infrastruktur"