TRIBUNNEWS.COM - Di tengah arus kemajuan teknologi digital, komunitas marginal seperti penyandang disabilitas kerap menghadapi tantangan tersendiri dalam komunikasi untuk dapat memahami teknologi yang hadir saat ini.
Tantangan ini pula yang akhirnya membuat penyandang disabilitas pun kesulitan untuk mengembangkan diri termasuk mempelajari bagaimana ekosistem dari bisnis digital.
Maka dari itu, dalam menyambut momen peringatan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember, Shopee bekerja sama dengan Gerkatin Solo pun merangkul teman-teman Tuli di Solo dengan menghadirkan kesempatan untuk sejumlah teman Tuli dari Komunitas Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Kota Surakarta mengikuti kelas pelatihan bisnis digital di Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo.
Pelatihan dan pendampingan bisnis digital ini adalah yang pertama kalinya bagi teman Tuli Gerkatin Solo. Ketua Gerkatin Solo, Galih Saputro mengatakan, kegiatan pengenalan bisnis digital yang diberikan Shopee bagaikan oase untuk teman-teman Tuli.
“Saya melihat teman-teman begitu tertarik pada materi yang diberikan. Saya senang wawasan kami menjadi bertambah. Trainer menjelaskan dengan sangat inklusif sehingga membuat kami nyaman dan mudah paham mempelajarinya,” kata Galih yang juga mengikuti kelas pelatihan.
Bagi teman Tuli Gerkatin Solo, kelas ini telah menunjukkan bahwa teknologi saat ini sudah sangat maju yang bisa membuat seseorang berpenghasilan secara mandiri dengan berjualan online.
Salah satu peserta teman Tuli, Chakranovi Mahanani (55) pun mengatakan dirinya begitu beruntung karena akhirnya bisa mengikuti kelas yang mengenalkan dirinya tentang berjualan online.
Selama ini, melanjutkan untuk bermimpi ingin punya usaha online saja tidak berani ia lakukan karena belum menemukan pelatihan yang ramah untuk teman Tuli.
“Sebenarnya sudah sejak lama saya ingin belajar berjualan online. Tetapi saya terkendala komunikasi untuk bertanya. Saya juga sudah mengira saya tidak akan paham belajar tentang digital. Setelah di kelas bersama Shopee, saya belajar di sini. Trainer memberikan materi dengan cara yang bisa saya pahami mengenai teknologi digital,” tuturnya.
Lewat kegiatan ini, Chakranovi dan teman Tuli Gerkatin Solo lain yang tertarik akan dunia bisnis digital pun berkesempatan untuk mempelajari materi tentang konsep bisnis online di e-commerce, cara berjualan di e-commerce, hingga bagaimana mengenal psikologi pembeli sebelum berjualan.
Selain itu, para peserta juga dilatih untuk menggunakan fitur-fitur pendukung penjualan yang efektif.
Kristian Andi Setiawan (23) pun mengakui dirinya begitu senang dengan adanya pelatihan ini.
Banyak hal mengenai cara berjualan secara digital yang Andi pelajari dari kelas pelatihan bisnis digital di Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo ini, mulai dari membuka toko, mengisi katalog, hingga cara promosi produk di Shopee.
“Saya belajar cara membuat deskripsi produk itu seperti apa agar dapat membuat konsumen akhirnya tertarik untuk membeli. Ini sebuah pengetahuan yang penting untuk saya ketahui,” jelas Andi.
Dukung teman Tuli jadi calon pelaku UMKM berdaya
Selain mengenalkan dasar-dasar bisnis digital, pelatihan bisnis digital yang telah dilakukan pada 9 Oktober pelatihan ini juga memberi kesempatan kepada teman Tuli untuk mengetahui sejumlah fasilitas dan layanan yang ada di kampus UMKM Shopee Ekspor Solo.
Setelah sesi kelas dasar-dasar bisnis online selesai, trainer menunjukkan beberapa fasilitas dan layanan seperti studio foto untuk melakukan foto katalog produk, ruang live streaming, pusat ekspor untuk informasi seputar program ekspor, pusat edukasi yang memberikan informasi seputar jadwal pelatihan dan dapat dipilih oleh para pelaku UMKM dan simulasi gudang untuk manajemen stok produk yang baik.
Antusiasme peserta pun begitu terlihat selama kelas pelatihan yang dibimbing oleh trainer Shopee dengan didampingi juru bahasa isyarat.
Dias Bahary, trainer yang memberikan materi kepada teman Tuli Gerkatin Solo mengatakan, para peserta memiliki semangat untuk ingin tahu mengenai bisnis digital. Mereka aktif mengajukan pertanyaan saat kelas berlangsung.
“Saya melihat keinginan yang luar biasa dari para peserta Gerkatin Solo untuk mengenal bisnis digital. Mereka banyak bertanya hingga akhirnya bisa mempraktikan langsung apa yang telah saya jelaskan,” jelas Dias.
Melatih teman Tuli merupakan pengalaman pertama bagi Dias sebagai trainer kelas di kampus UMKM Shopee Ekspor Solo. Sehingga, Dias sangat menyesuaikan diri dalam berkomunikasi agar peserta dapat memahami materi.
“Saya dibantu dengan juru bahasa isyarat sehingga baik saya maupun peserta dapat berkomunikasi dengan baik dan saya benar-benar memastikan apakah peserta sudah memahami materi yang saya berikan atau belum,” ungkapnya.
Pelatihan ini juga sejalan dengan komitmen #ShopeeAdaUntukUMKM agar para teman Tuli bisa memulai berbisnis secara online dan menjadi calon pelaku UMKM berdaya.
Kampus UMKM Shopee merupakan wadah yang didirikan Shopee untuk para seller dapat mengembangkan diri dan menjadi UMKM yang naik kelas. Kampus ini sudah ada di tiga daerah, yaitu Solo, Bandung, Semarang, dan Jakarta.
Shopee masih terus menambah jumlah kampus dengan mendirikan di beberapa daerah lainnya. Bagi seller yang ingin mendaftar untuk mengikuti pelatihan, dapat mengunjungi tautan: https://shopee.co.id/kampusumkmshopee-1. Yuk, makin berdaya dengan mengikuti pelatihan Kampus UMKM Shopee!