Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengerahkan tim untuk meninjau desa-desa wisata terdampak erupsi Gunung Semeru.
Menparekraf Sandiaga Uno menerangkan, pengecekan masih berlanjut. Tim yang dikerahkan tengah melakukan pendataan untuk memastikan kondisi pasca kejadian erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Sandi menyebut beberapa bukan lalu dirinya sempat menyambangi Desa Wisata di lokasi tersebut untuk mengecek situasi perekonomian dan lapangan kerja.
"Saya melakukan cek awal fasilitas pariwisata dan belum mendapatkan laporan secara utuh oleh karena itu malam ini kami akan menurunkan tim untuk mengecek keadaan terakhir di sana," ujar Sandiaga di Jakarta, Sabtu (4/12/2021).
Menurut laporan awal yang diterimanya, sebagian desa pariwisata dalam kondisi gelap gulita. Sebagian desa lagi, ucap Sandiga, tidak dapat dikontak.
"Atas nama pemerintah, kami menyampaikan rasa prihatin dan kami memberikan doa terbaik pada saudara-saudara kita yang terdampak," imbuh Sandiaga.
Baca juga: Sejumlah Warga Masih Terjebak di Kampung Renteng Akibat Letusan Gunung Semeru, Tak Bisa Keluar Rumah
Sebelumnya, guguran material pijar Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore, menimbulkan awan panas di sepanjang alur aliran lahar gunung api dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut tersebut.
Kejadian ini menimbulkan kepanikan warga di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Gunung Semeru Berstatus Waspada
Gunung Semeru meletus pada sore hari ini, Sabtu (4/12/2021).
Baca juga: Kemenhub Pastikan Bandara Abdulrachman Saleh dan Juanda Tetap Beroperasi Normal
BNPB menyatakan Gunung Semeru berstatus waspada dan memberikan sejumlah rekomendasi.
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menerangkan, gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur mengalami erupsi disertai guguran lava dan awan panas.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Airnav Indonesia Lakukan Sejumlah Langkah Antisipasi
"Saat ini pada status level II atau ‘waspada’ dengan rekomendasi sebagai berikut," ucap Abdul dalam keterangannya, Sabtu (4/12/2021).
Pertama, ucap Abdul, masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan.
Serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Segera Mengevakuasi Diri
"Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," tutur Abdul.
Kedua, masyarakat diminta untuk menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.
"Ketiga, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan," terang Abdul.
Baca juga: BNPB: Gunung Semeru Masih Tertutup Kabut Abu Vulkanik Disertai Hujan Sedang
Keempat, mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.
Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, ucap Abdul, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG.
"BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi," tutur Abdul.