Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk membangun ekonomi keumatan, Ketua Sentra pengembangan ekonomi pesantren (Spektren) Ahmad Syaudi Maruf Amin meluncurkan produk ekosistem ekonomi yang disebut Community Based Santripreneurship (CBS).
Program itu dikerjakan dengan menggandeng lembaga pengembangan ekonomi Santri Millenial Centre (Simac).
Pria yang karib disapa Gus Syauqi ini menjelaskan, program CBS dibentuk untuk dijadikan sentrum ekonomi pesantren yang terintegrasi.
Baca juga: Terobosan Sandiaga Ciptakan Ekosistem Enterpreneur Tangguh di Indonesia
Ia berharap, program gerakan ekonomi melalui CBS ini akan mampu menjadi agregator produk santri dan pesantren di Indonesia.
"Kemandirian ekonomi tidak akan bisa kokoh kalau tidak dibangun secara tersinergi. Kita akan berantem sendiri, inilah pentingnya sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak," kata Syauqi saat launching CBS di Ponpes Technopreneur As Shofa, di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (9/12/2021).
Syauqi juga menyinggung pandangan Wapres Maruf Amin bahwa seorang santri tidak boleh hidup dengan berbasis pada khittah (garis pemikiran) tetapi juga harus menerapkan khutwah (cara bergerak).
Baca juga: Erick Thohir Dorong Santri Jadi Enterpreneur
"Santri bukan hanya berbasiskan khittah (garis pemikirannya saja) tapi juga khutwah yakni garis cara bergeraknya. Dan hal ini harus bergerak bersama-sama," ujar Syauqi.
Sementara itu, Presiden Simac, Nur Rohman menyatakan, pesantren memiliki tugas strategis. Ia berpandangan pesantren tidak hanya mendidik santri, mendidik masyarakat dan dakwah Islam rahmatan lil alamin.
Rohman meyakini bahwa pesantren memiliki tugas lama yang harus dikerjakan hingga saat ini, yakni mengembangkan ekonomi keumatan.
Produk Program CBS yang dibuat oleh santri, dikatakan Rohman, adalah bentuk ikhtiyar santri dalam menjawab tantangan masalah ekonomi umat.
"Ekosistem CBS insyallah akan menjadi semangat bahwa santri pesantren juga punya andil besar dalam membangun ekonomi keumatan," kata pengasuh Pesantren Technopreneur As Shofa ini.
Baca juga: MenkopUKM Teten Masduki Kawal Anak Muda Menjadi Enterpreneur Baru
Untuk diketahui, CBS dibentuk untuk membangun kemandirian ekonomi umat melalui integrasi ekonomi melalui bisnis ritel. Ekosistem yang dibangun dalam CBS terdiri produk penyediaan barang dan jasa. Dengan sumber modal dari investor, CSR, pemerintah dan BUMN.
Untuk target pasarnya adalah warung, pesantren, masyarakat, masjid dan pemerintah. Sebagai agregator produk, saat ini CBS telah memiliki 5 ribu jaringan yang sudah berjalan dengan produk unggulannya Kopi Abah.
Acara launcing Produk CBS ini dihadiri secara virtual oleh Wakil Presiden Maruf Amin, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.