News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaga Pertumbuhan Properti, Relaksasi LTV Perlu Tetap Diiringi Kebijakan Suku Bunga Rendah

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia diharapkan tetap menjaga suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI-7-DRR) tetap rendah, setelah memperpanjang relaksasi loan to value/finance to value (LTV/FTV) properti paling tinggi 100 persen hingga akhir 2022.

EVP Consumer Loan BCA Felicia M Simon mengatakan, adanya insentif PPN properti pada tahun ini, memang mendorong masyarakat melakukan transaksi pembelian properti.

Baca juga: Pengembang Kesuma Agung Selaras Bukukan Penjualan Properti Rp 200 Miliar

Namun, kata Felicia, bukan kebijakan itu saja yang mendorong industri properti tahun ini, tapi ada kebijakan lain yang tidak kalah besarnya dalam mendorong transaksi properti 2021 yaitu suku bunga acuan kredit BI-7-DRR yang dijaga rendah, pelonggaran LTV serta relaksasi pencairan dana properti inden.

"Kebijakan pemerintah untuk tetap memperpanjang relaksasi LTV, diharapkan disertai dengan suku bunga kredit yang tetap rendah," kata Felicia saat dihubungi, Jumat (10/12/2021) malam.

Baca juga: Pencarian Properti di Wilayah Tangerang Selatan Meningkat, Hunian Rp 1 Miliar Paling Banyak Dicari

"Ini tentunya akan masih menjadi pendorong utama, sehingga BCA juga dapat memberikan penawaran program-program bunga ringan, serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pembelian properti melalui berbagai event expo," sambungnya.

Felicia pun meyakini, kondisi perekonomian tahun depan semakin membaik dibandingkan 2021.

Apalagi, pemerintah berhasil mengatasi pandemi Covid-19 dengan mempercepat vaksinasi dan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah percepat pemulihan ekonomi.

Jika kondisi ekonomi semakin membaik, Felicia menyebut sektor usaha lainnya termasuk industri properti turut bertumbuh positif.

"Tentunya dengan melihat prospek ekonomi tahun 2022 lebih baik, proyeksi penyaluran KPR BCA tahun depan diharapkan lebih tinggi dibandingkan tahun 2021," paparnya.

Hingga kuartal III 2021, BCA mencatatkan pertumbuhan KPR sebesar 6,5 persen (YoY) menjadi Rp 95,07 triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini