TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desain minimalis menjadi populer dalam sepuluhan tahun terakhir.
Hal ini disebabkan karena desain minimalis ini memiliki konsep tak lekang oleh waktu atau timeless.
Meski demikian, pada 2022 nanti, desain ini diperkirakan bakal tak lagi diminati.
Alasannya banyak yang kembali merindukan konsep seni yang megah dan maksimal.
Co-Founder dan CEO The Finish Stephanie Purzycki mengungkapkan, minimalisme dan segala sesuatu pada abad pertengahan sedang digantikan dengan tren ke arah penampilan yang lebih terinspirasi tahun 80 dan 90-an.
Baca juga: Mengenal Desain Minimalis yang Banyak Diminati, Tak Sekadar Serba Sederhana
"Contohnya maksimalisme dan gaya lebih tradisional, seperti tampilan grand millennial," ujar Stephanie seperti dikutip dari The Spruce, Minggu (12/12/2021).
Ini menjadi berita terpopuler di kanal Properti Kompas.com, Senin (13/12/2021).
Pendiri Microsoft Bill Gates memprediksi rapat kantor akan diadakan di Metaverse dalam tiga tahun mendatang.
“Dalam dua atau tiga tahun ke depan, saya memperkirakan sebagian besar pertemuan virtual akan berpindah dari kisi gambar kamera 2D ke Metaverse, ruang 3D dengan avatar digital,” tulis Gates dikutip dari Fortune, Minggu (12/12/2021).
Baca juga: Kemenperin: IGDS 2021 Tingkatkan Kualitas Desain Produk Industri
Prediksi Gates ini muncul setelah Google dan Meta (Facebook) kembali memberlakukan work from office pada 2022 karena munculnya varian Omicron yang belum dapat diprediksi kapan akan berakhir. Seperti apa mekanisme pertemuan digital itu?
Jawabannya, Pergantian tahun biasanya identik dengan sesuatu hal baru, termasuk soal desain interior rumah.
Sama seperti evolusi mode dalam beberapa tahun belakangan ini, desain interior menjadi lebih menunjukkan ekspresi pribadi.
"Dibanding dengan tren tertentu yang sedang menurun, kami melihat adanya garis kabur antara dua gaya berbeda," Head of Interiors di WGSN Gemma Riberti dikutip dari Architectural Digest, Minggu (12/12/2021).
Baca juga: Desain Jembatan Gantung Kaca Pertama di Indonesia yang Akan Dibangun KemenPUPR, Ini Wujudnya
Lantas bagaimana dengan tren 2022? Dilansir dari Architectural Digest, Minggu (12/12/2021), sama seperti evolusi mode dalam beberapa tahun belakangan ini, desain interior menjadi lebih menunjukkan ekspresi pribadi.
"Dibanding dengan tren tertentu yang sedang menurun, kami melihat adanya garis kabur antara dua gaya berbeda," head of interiors di WGSN, Gemma Riberti.
Misalnya, garis antara desain minimalis dan maksimalis yang mengarah pada pendekatan interior yang sangat pribadi dan lebih bernuansa.
Namun selain itu, terdapat beberapa prediksi desain interior yang akan menjadi tren pada tahun 2022, apa saja?
Palet lanskap
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa skema warna alami dan ornamen organik seperti yang ditemukan di alam, bisa mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, detak jantung, meningkatkan kreativitas hingga membuat perasaan jadi lebih bahagia.
Hal ini disampaikan oleh direktur editorial di The Trend Curve, Michelle Lamb.
“Mungkin karena manusia tidak pernah membutuhkan kekuatan penyembuhan alam lebih dari yang kita lakukan saat ini, ada pencarian untuk mengambil pendekatan ini lebih dalam,” ujar Lamb.
Lamb juga memprediksi akan ada lebih banyak warna yang terinspirasi dari hutan yang digunakan bersama dengan kayu alami, batu, bambu, rotan, rumput kering dan motif bunga serta dedaunan.
Baca juga: Industri Properti Masih Positif, CIMB Niaga Prediksi KPR Tahun Depan Tumbuh 10 Persen
Mendukung penjelasan tersebut, direktur kreatif dan direktur interior di WGSN, Riberti Lisa White, menjelaskan bahwa nuansa terakota juga akan diminati di tahun depan.
“Kami bahkan melihat produk didaur ulang dengan indah dengan dicelupkan ke dalam cat terakota,” jelas White.
Strategi sensorik Pada tahun 2022, interior tidak hanya terbatas pada estetika visual saja, melainkan juga mengeksplorasi semua indera termasuk penciuman.
Beberapa merek saat ini juga telah memproduksi aksesoris wewangian untuk rumah, seperti diffuser.
Baca juga: Prospek Properti Tetap Cerah, Penjualan Sky House Alam Sutera+ Tinggi
“Aroma telah menjadi pusat perhatian selama pandemi dan orang-orang mengharumkan area tertentu di rumah mereka dengan aroma yang berbeda sebagai cara untuk menghuni ruang dengan semua indera mereka,” terang White.
CEO The Ideatelier Ramos mengutarakan, sentuhan, komposisi dan stimulasi sensorik bisa mempengaruhi pilihan orang untuk produk interior.
“Pengalaman sensorik itu dinamis dan unik secara individual, namun diinginkan di banyak tingkatan,” kata Ramos.
Karenanya, mungkin kantor akan di desain dengan memperhatikan aroma yang bisa meningkatkan ketajaman mental, kamar tidur dengan aroma jeruk untuk ketenangan dan ruang tamu dengan aroma yang nyaman dan ceria.
Kurva
Pemberian desain interior yang didominasi dengan perabotan berbentuk kurva akan memberikan kesan nyaman di rumah.
Desain kurva tidaklah harus selalu dramatis. Bentuk yang nyaman, melengkung dan ramah bagi penghuni adalah poin terpenting.
“Tidak harus montok dan berlebihan, tetapi lembut untuk mata dan tangan untuk menciptakan suasana santai dan nyaman secara keseluruhan di dalam ruangan,” pungkas White. (Aisyah Sekar Ayu Maharani)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Saja yang Jadi Tren Desain Interior Tahun 2022? Simak Ulasannya"