News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengusaha Travel Beberkan Faktor Pendorong Pariwisata Domestik di Akhir 2021 

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pantai Kuta, Badung, Bali. Pengusaha Travel Beberkan Faktor Pendorong Pariwisata Domestik di Akhir 2021 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nunung Rusmiati membeberkan faktor pendorong kegiatan wisata domestik di akhir 2021. 

Di antaranya yakni adanya minat yang berkurang untuk melakukan perjalanan wisata ke luar negeri akibat kebijakan karantina saat pulang dan varian Omicron. 

"Perjalanan wisata domestik merupakan alternatif untuk menikmati liburan. Di Indonesia saja, ditunjang banyaknya destinasi wisata baru, batalnya PPKM, serta produk dan paket wisata semakin dibenahi oleh stakeholder maupun pemerintah daerah," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, ditulis Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Sandiaga Uno Harap Mesin Zerocov Dapat Bantu Pemulihan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Kendati demikian untuk berkegiatan menjelang akhir tahun ini harus sesuai dengan surat ederan menteri dalam negeri kepada Satgas Covid-19 di daerah, bahwa tidak diperbolehkan merayakan malam tahun baru.

Adanya risiko pengetatan khusus di malam tahun baru itu dinilai akan berakibat penurunan yang dratis karena masyarakat mengincar wisata domestik untuk berlibur saat pergantian tahun. 

"Kemudian, risiko Omicron yang lebih cepat penularannya dari Delta, sehingga pemerintah mengkhawatirkan penyebaran varian baru ini," kata Nunung.

Baca juga: Buka Lapangan Kerja, Sandiaga Minta Pemda Identifikasi Potensi Pariwisata & Ekonomi Kreatif

Dihubungi terpisah, Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace menambahkan, berdasarkan data BPS, okupansi rate hotel di Pulau Dewata 10,57 persen per Oktober 2021. 

"Data BPS, okupansi rate adalah 10,57 persen, sampai akhir Desember 2021 kemungkinan maksimal 12 persen. Faktor pendorong yakni wisawatan ingin liburan akhir tahun di Bali, PPKM semakin longgar dengan prokes tetap ketat, dan kapasitas mal serta restoran bisa 75 persen," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini