TRIBUNNEWS.COM – Sejak beberapa tahun terakhir berbagai pihak termasuk pemerintah, pengusaha dan masyarakat serta berbagai kalangan lainnya gencar melakukan aksi nyata menjaga lingkungan demi mewujudkan lingkungan hidup baik di masa depan.
Mulai dari pembatasan penggunaan plastik yang diterapkan beberapa kota besar di Indonesia, digenjotnya pengembangan mobil listrik di Indonesia, hingga para pebisnis yang menerapkan pengelola lingkungan sesuai dengan arahan pemerintah dalam menjalankan perusahaan mereka.
Mengapresiasi kontribusi-kontribusi tersebut, berbagai penghargaan pun turut diselenggarakan. Salah satunya penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, yang digelar di di Istana Wakil Presiden RI Jakarta, Selasa (28/12/2021).
47 perusahaan pun berhasil mendapatkan peringkat PROPER EMAS dalam penghargaan ini. Satu di antaranya adalah PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengungkapkan bahwa ia merasa senang dengan penghargaan yang diberikan. Menurutnya, tidak mudah untuk mendapat peringkat Emas dalam penghargaan Proper.
“Saya mengapresiasi tim lingkungan Sido Muncul yang terus berusaha untuk membuat lingkungan sekitar menjadi lebih baik,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, menurut pandangan Irwan mengelola lingkungan sebenarnya sangatlah penting sebab dapat menguntungkan suatu perusahaan.
"Semakin kita peduli lingkungan sebenarnya menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada kami. Menurut saya jangan takut mengelola lingkungan. Mengelola lingkungan yang baik itu investasi supaya dipercaya masyarakat," ujar Irwan di kantor Sido Muncul, Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (28/12/2021).
Irwan merasa senang dengan penghargaan yang dicapai Sido Muncul. Selama ini, lanjut dia, Sido Muncul selalu mengikuti semua peraturan pemerintah. Dari melakukan Efisiensi energi listrik dari ciller conventional ke ciller absorber.
Kemudian, penurunan emisi gas buang, efisiensi air rekayasa teknologi dengan menciptakan alat herbal steam chamber, penurunan beban cemaran air (penerapan penggunaan high speed dalam proses produksi), hingga penurunan limbah non B3 dengan pemakaian mesin grinding.
"Inovasi kami selalu update teknik-teknik yang lama, terus kami juga memasang IPAL yang baru. Kemudian creating shared value kami lakukan di Desa Sambirata Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, dengan sasaran petani dan pemuda tani melalui Desa Rempah dengan komoditas unggulan Kapulaga," kata Irwan.
Sedangkan GM Lingkungan Sido Muncul Hadi Hartojo menerangkan, sejak 2012 Sido Muncul telah membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Biaya hingga Rp 30 miliar pun sudah dikeluarkan Sido Muncul dalam membangun IPAL tersebut.
"Kemudian 2018 kami membangun IPAL baru, biayanya sekitar Rp 18-20 miliar. Metode pengolahannya itu pakai aerobik-anaerobik dengan biaya operasional Rp 5 miliar per tahun," tutur Hadi.
Apa itu Proper?
Proper merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Program ini bertujuan mendorong industri agar dapat meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan, juga menekankan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup.
Proper telah mengalami transformasi dari kriteria yang hanya berupa penilaian pengendalian pencemaran air, menjadi kriteria pengusung perbaikan berkelanjutan serta daya tanggap kebencanaan.
Peringkat Proper sendiri terbagi menjadi dua kategori, yaitu ketaatan (Biru, Merah, Hitam) dan beyond compliance (Emas dan Hijau).
Kriteria pengeolaan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat dalam Proper meliputi sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, penurunan emisi dan gas rumah kaca, efisiensi air, penurunan dan pemanfaatan limbah B3, pengelolaan 3R sampah, perlindungan keanekaragaman hayati, pengembangan masyarakat, penerapan Life Cycle Assessment serta Social Return on Investment.
Penulis: Nurfina Fitri Melia | Editor: Firda Fitri Yanda