TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (5/1/2022) ditutup melemah 0,49% ke level 6.662,299.
Namun, investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 836,37 miliar di pasar regular.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Setya Ardiastama menilai, penurunan IHSG kemarin seiring dengan pergerakan pasar saham Asia yang mayoritas bergerak melemah.
Baca juga: IHSG Diprediksi Bisa Sampai 7.200 Pada Akhir Tahun, Berikut Penjelasan Analis
Pasar saham merespon naiknya yield obligasi Amerika Serikat (AS). Selain itu, pelaku pasar juga mencermati dampak dari pengetatan aktivitas.
Senada, Analis Binaartha Sekuritas Lingga Pratiwi menyebut, penurunan IHSG seiring adanya kekhawatiran pelaku pasar pada pengetatan kebijakan moneter oleh Bank Sentral AS, The Fed.
Potensi sikap The Fed yang lebih hawkish juga sempat membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Negeri Paman Sam bertenor 10 tahun naik hingga menyentuh kisaran level 1,7%.
Baca juga: IHSG Hari Ini Diproyeksikan Menguat, Berikut Rekomendasi Saham-saham untuk Dikoleksi
“Pelaku pasar juga memantau perkembangan Omicron di tengah meningginya kasus positif di berbagai Negara,” terang Lingga kepada Kontan.co.id, Rabu (5/1).
Lingga menilai, investor akan cenderung ambil untung (profit taking) dari dua hari lalu dengan kenaikan IHSG yang signifikan.
Hari ini, Kamis (6/1), terdapat potensi rebound meski terbatas. IHSG diperkirakan bergerak di rentang 6.800-6.600.
Baca juga: IHSG Hari Ini Berpeluang Naik, Berikut Deretan Saham yang Layak Dicermati
Sejumlah saham pilihan Lingga antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).
Sementara Okie memproyeksikan IHSG akan bergerak melemah terbatas dengan support 6.621 dan resistance 6.720 pada perdagangan hari ini.” Pertambahan jumlah kasus baru dari dalam negeri akan menjadi fokus pelaku pasar saat ini,” terang Okie.
Saham yang dapat dicermati yaitu BBRI, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). (Akhmad Suryahadi)