TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - IHSG ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (6/1) kemarin. IHSG melemah 0,13% atau 8,948 poin ke level 6.653,351.
Adapun penurunan kemarin melanjutkan pelemahan yang terjadi pada sehari sebelumnya. Dimana pada Rabu (5/1), IHSG melorot 0,49% ke level 6.662,29.
Dalam risetnya, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kuniawan menjelaskan, IHSG berpeluang rebound ke level 6.680 apabila kembali ke level 6.660 pada perdagangan di akhir pekan, Jumat (7/1/2021).
"Pola hammer yang terbentuk pada perdagangan Kamis mendukung potensi technical rebound tersebut," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Mengintip Prospek Saham Emiten Tambang Pasca Larangan Ekspor Batubara
Potensi rebound itu juga didukung aksi beli investor asing, terutama di sesi II. Asal tahu saja, investor asing membukukan net buy hingga Rp 641 miliar pada hari kemarin. Akan tetapi, Valdy memperkirakan, rebound IHSG hari ini cenderung terbatas.
Bahkan, ia melanjutkan, IHSG berpeluang mengalami koreksi pada perdagangan sesi II hari ini.
Sepengamatannya, IHSG masih dibayangi oleh kecenderungan pelemahan nilai tukar rupiah. Asal tahu saja, nilai tukar rupiah kembali melemah 0,24% ke level Rp 14.390 per US dolar pada Kamis sore (6/1). Pelemahan ini merefleksikan respon atau kekhawatiran pelaku pasar terhadap risalah terbaru FOMC.
Adapun dalam risalah FOMC itu The Fed membuka kemungkinan melakukan normalisasi neraca bersamaan dengan normalisasi suku bunga acuan. Salah satu pertimbangan The Fed adalah perkembangan sektor tenaga kerja AS yang semakin mendekati kondisi full employment.
Baca juga: IHSG Masih Dalam Tekanan, Berikut Saham yang Direkomendasikan Untuk Dikoleksi
Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan data cadangan devisa dan Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) Desember 2021 yang diharapkan dapat meredam laju pelemahan nilai tukar rupiah.
Melihat kondisi di atas, investor disarankan untuk mencermati saham-saham seperti ADRO, AGII, MDKA, INDF, TOWR, dan PGAS.
Sumber: Kontan