TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia masih terjadi pada pekan pertama Januari 2022.
Berdasarkan data transaksi Bank Indonesia (BI) periode 3 Januari 2022 hingga 6 Januari 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan aksi jual neto Rp 1,68 triliun.
“Terdiri dari jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 2,93 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp 1,25 triliun,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya seperti dikutip Kontan pada Minggu (9/1/2022).
Baca juga: Bangkitkan Wirausaha Muda, Bank Mandiri Gelar Capital League WMM
Seiring dengan keluarnya arus modal asing, juga terdapat peningkatan premi risiko investasi Indonesia.
Ini terlihat dari peningkatan premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia 5 tahun dari 73,55 bps per 31 Desember 2021 menjadi 77,27 bps per 6 Januari 2022.
Dengan demikian, berdasarkan data setelmen dari awal tahun hingga 6 Januari 2022 atau secara year to date (ytd), nonresiden terpantau masih beli neto Rp 5,33 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp 0,60 triliun di pasar saham. (Bidara Pink)