Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KAI Commuter menyebutkan bahwa kenaikan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line masih dalam tahap kajian.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan, bahwa saat ini tarif KRL masih sama dan belum berubah karena mengenai usulan tersebut masih dalam kajian.
"Kami juga melakukan focus group discussion dengan para penumpang KRL, komunitas dan pengamat kebijakan publik terkait usulan kenaikan tarif tersebut," ucap Anne, Kamis (13/1/2022).
Menurut Anne, pihaknya perlu mengkaji terkait kenaikan tarif KRL ini karena dapat bersifat jangka panjang untuk kedepannya.
Baca juga: YLKI: Kenaikan Tarif KRL Jangan Sampai Membuat Konsumen Beralih Menggunakan Kendaraan Pribadi
Ia juga menjelaskan, bahwa KAI Commuter selalu rutin melakukan Ability to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) untuk para penumpang KRL.
"Kami selalu melakukan ATP dan WTP untuk para penumpang KRL, untuk mengetahui tanggapan terkait layanan dan juga tarif saat ini," ucap Anne.
Sementara itu pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Suyanto menilai, kenaikan tarif KRL ini harus dibarengi dengan benefit apa yang didapatkan oleh konsumen.
Baca juga: Pekan Pertama Januari, Rata-rata Penumpang KRL Jabodetabek 518.941 Orang Per Hari
"Jadi kenaikan tarif ini, harus ada benefit apa yang diberikan oleh penyedia jasa layanan KRL untuk masyarakat," kata Agus.
Ia juga menjelaskan, bahwa kenaikan tarif ini harus fair dengan adanya peningkatan, perbaikan, penambahan layanan pada operasional KRL.
"Perbaikan layanan seperti menawarkan infrastruktur yang baik, atau menambah daya tampung penumpang KRL," kata Agus.