TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pada perdagangan akhir pekan, Juat (14/1/2022) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup perkasa.
Dikutip oleh Kontan dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, IHSG menguat 35,04 poin atau 0,53% ke level 6.693.401.
Pada awal perdagangan IHSG sempat bergerak di zona merah.
Kenaikan IHSG ditopang sektor teknologi yang naik 4,32%, sektor konsumer non primer 1,57%, sektor energi 0,98%, sektor keuangan 0,69%, sektor perindustrian 0,44% dan sektor properti dan real estate 0,09%.
Baca juga: IHSG Turun Tipis, Investor Asing Catat Pembelian Bersih Hingga Rp 946 Miliar
Sementara itu, sektor yang turun adalah sektor barang baku 0,82%, sektor kesehatan 0,37%, sektor barang konsumer primer 0,30%, sektor infrastruktur 0,25% dan sektor transportasi 0,20%.
Total volume perdagangan saham di BEI hari Jumat mencapai 16,37 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,96 triliun. Ada 230 saham yang naik, 295 saham yang turun dan 155 saham yang stagnan.
Asing mencatat net buy sebesar Rp 145,6 miliar di seluruh pasar.
Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 240,2 miliar.
Baca juga: IHSG Pekan Lalu Menguat, Intip Saham-Saham yang Diincar Investor Asing
Saham BBCA menguat 1,95% ke Rp 7.850 per saham. Total volume perdagangan saham BBCA mencapai 70,1 juta dengan nilai transaksi Rp 545 miliar.
Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga banyak diborong asing sebesar Rp 113,7 miliar. Saham ADRO turun 0,44% ke Rp 2.270 per saham. Total volume perdagangan saham ADRO mencapai 184,3 juta dengan nilai transaksi Rp 421,8 miliar.
Kemudian saham PT United Tractors Tbk (UNTR) juga banyak dikoleksi asing sebesar Rp 75,0 miliar. Saham UNTR menanjak 3,75% ke Rp 23.525 per saham. Total volume perdagangan saham UNTR mencapai 7,3 juta dengan nilai transaksi Rp 171,8 miliar.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 0,72 Persen pada Akhir Pekan
Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Jumat:
1. BBCA Rp 240,2 miliar
2. ADRO Rp 113,7 miliar
3. UNTR Rp 75,0 miliar
4. ARTO Rp 38,7 miliar
5. AMRT Rp 21,1 miliar
6. PTBA Rp 18,6 miliar
7. EMTK Rp 16,5 miliar
8. INTP Rp 15,0 miliar
9. UNVR Rp 14,2 miliar
10. SCMA Rp 10,1 miliar
(Noverius Laoli)