Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dana untuk membiayai pembangunan dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru di tahap awal dipastikan menggunakan sebagian uang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022.
Pengamat ekonomi Universitas Airlangga, Rahma Gafmi menyampaikan, dana untuk bangun IKN diharapkan tidak mengganggu anggaran khusus Covid-19.
"Jika memang anggarannya ada hemat saya tepat, selama IKN tidak mengganggu anggaran khusus COVID-19. IKN merupakan salah satu strategi pemulihan ekonomi nasional," ujar Rahma kepada Tribunnews, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Ada Nama Ahok, Anas, Bambang, Pengamat: Kepala IKN Baru Jangan Dipilih Karena Kedekatan dan Politis
Rahma berpandangan, jika IKN cepat terealisasi, maka akan menyerap investasi lebih besar sehingga dipredisi akan menyerap hingga 100 ribu tenaga kerja pada tahun pembangunan pertama, dan menyerap 5 jt tenaga kerja hingga 2045.
"Hal ini sangat membantu akselerasi pemulihan ekonomi akibat COVID-19. Hemat saya apa yang dilakukan pemerintah kalau kita lihat dari kacamata proyek itu sendiri dan msh perlunya stimulus fiskal di tengah pandemi," imbuh Rahma.
Ia berpandangan, IKN dapat menjadi momentum Indonesia untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi karena menyerap tenaga kerja yang cukup besar sehingga mendorong daya beli masyarakat didaerah cukup tinggi.
Baca juga: Jokowi Selambat-lambatnya Angkat Kepala Otorita IKN Baru dalam 3 Bulan ke Depan
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pemerintah belum membagi dana PEN 2022 secara rinci. Untuk itu, pemerintah akan memasukkan IKN menjadi salah satu dari program pemulihan ekonomi.
"Jadi ini akan kami desain baik untuk 2022, seperti diketahui 2022 paket pemulihan ekonomi Rp450 triliun masih belum dirinci seluruhnya. Jadi ini nanti mungkin bisa dimasukkan dalam bagian program PEN," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Selasa (18/1).