News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Inflasi Januari 0,58 Persen, Komoditas Bahan Bakar Rumah Tangga Jadi Penyumbang Utama

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lonjakan harga minyak goreng menjadi salah satu penyumbang inflasi Januari 2022 sebesar 0,58 persen (month to month/mtm).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, perkembangan harga pada Januari 2022 masih relatif terkendali.

Berdasarkan survei pemantauan harga minggu ketiga Januari 2022, BI memperkirakan inflasi terjadi sebesar 0,58 persen (month to month/mtm).

Sementara untuk perkiraan inflasi Januari 2022 secara tahun kalender sebesar 0,58 persen (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 2,20 persen (year on year/yoy).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, penyumbang utama inflasi bulan ini ditempati oleh komoditas Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT).

“Penyumbang utama inflasi yaitu komoditas BBRT sebesar 0,12 persen (mtm), daging ayam ras sebesar 0,09 persen (mtm), telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,05 persen (mtm), beras sebesar 0,04 persen (mtm)," jelas Erwin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (21/1/2022).

Baca juga: Inflasi Januari Diprediksi 0,58 Persen, Bahan Bakar Rumah Tangga Jadi Penyumbang Utama

"Kemudian juga minyak goreng, sabun detergen bubuk/cair dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm), cabai rawit dan bawang merah masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm), jeruk, bawang putih, dan mie kering instant masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm),” sambungnya.

Dalam survei ini, Bank Indonesia juga mencatat sejumlah komoditas yang mengalami deflasi.

Baca juga: Pedagang Merasa Dianaktirikan, Mendag Berjanji Minyak Goreng Satu Harga Dijual di Pasar Tradisional

Komoditas tersebut yaitu cabai merah (-0,05 persen, mtm) dan tarif angkutan udara sebesar -0,02 persen (mtm).

Dengan adanya survei pemantauan harga, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

“Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan,” pungkas Erwin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini