Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PGN Tbk (PGAS) menggandeng empat kawasan industri di Jawa Timur dalam pemanfaatan gas bumi.
Hal tersebut tertuang dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) & Head of Agreement (HOA) kerja sama bisnis gas bumi, penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi untuk kawasan industri di Jawa Timur.
Empat kawasan industri tersebut yaitu, PT Kawasan Industri Gresik untuk Kawasan Industri Tuban, PT Jakamitra Indonesia yang wilayah kerjanya berlokasi di Lamongan.
Baca juga: Capai Net Zero Emission, PGN Perluas Utilisasi Gas Bumi
Kemudian, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) yang wilayah kerjanya berada di Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan, serta PT Kawasan Industri Maspion.
Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto mengatakan, perjanjian ini bertujuan untuk mengkaji potensi kerja sama bisnis gas bumi dan rencana penyediaan gas bumi beserta turunannya baik gas pipa, CNG, ataupun LNG sebagai pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan energi tenant yang berada di dalam kawasan industri.
"Beberapa fungsi yang bisa dikolaborasikan, bahwa kita terbuka (bagi kawasan industri) untuk ikut masuk dalam layanan bisnis gas bumi, sehingga kolaborasi dengan kawasan industri bisa sebagai strategic partner dan dapat berkontribusi menambahkan layanan yang lebih baik," ujar Haryo, Kamis (27/1/2022).
Baca juga: Tahun Lalu, Kinerja Lifting PGN Saka Mencapai 101 Persen
Di keseluruhan wilayah Jawa Timur, kata Haryo, potensi pasar masih dapat berkembang, di mana dari kerja sama ini berpotensi meningkatkan volume gas bumi sebesar 5-7 BBTUD dan penambahan pengelolaan infrastruktur gas bumi sekitar 30 km.
"PGN optimis dengan infrastruktur yang terintegrasi dapat mempercepat akses gas bumi yang handal di Jawa Timur," tuturnya.
Baca juga: Kuartal III 2021, PGN Kantongi Keuntungan 286,2 Juta Dolar AS
"Sinergi dengan KIG, Jakamitra, Maspion, maupun SIER akan semakin memacu upaya realisasi pemakaian energi bersih, serta akses gas bumi yang merata, ramah lingkungan, dan tentunya membuktikan gas bumi sebagai solusi dimasa transisi energi saat ini,” sambung Haryo.