TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, penerbangan internasional ke Bali dibuka secara resmi pada Jumat (4/2/2022).
Dengan melihat kondisi terkini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai Bali telah siap menerima pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) non Pekerja Migran Indonesia (PMI)
Saat ini terdapat 2.212 usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali yang sudah tersertifikasi InDonesia Care, sehingga dapat dipastikan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) sudah dalam kondisi optimal dan siap memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
Baca juga: Sandiaga Tegaskan Dukungan Transportasi Danau Toba untuk Kebangkitan Ekonomi
“Hampir dua tahun Bali mengalami kontraksi yang signifikan, sementara pertumbuhan ekonomi Bali merupakan tulang punggung pariwisata kita," kata Sandiaga dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com.
"Walaupun vaksinasi di Bali sudah sangat baik, namun protokol kesehatan, 3M dan 3T harus ketat dan disiplin. Tingkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan diri dalam beraktivitas, dan galakkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi,” sambungnya.
Baca juga: Garuda Indonesia Layani Penerbangan Internasional, Sandiaga Uno: Akan Bangkitkan Perekonomian
Pembukaan penerbangan international juga diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas, tidak hanya bagi masyarakat Bali tapi juga Indonesia secara keseluruhan.
Seperti diketahui, perekonomian Bali mengalami penurunan yang signifikan akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Bali pada pada kuartal I hingga kuartal III tahun 2021, mengalami kontraksi 3,43 persen.
Pada tahun 2019, penerimaan devisa pariwisata Bali mencapai 5,59 miliar dollar AS atau sekitar 28,8 persen dari penerimaan devisa nasional sebesar 19,35 miliar dollar AS.
Sandiaga mengatakan pembukaan penerbangan international ini ditandai dengan mendaratnya pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Narita Jepang ke Bandara I Gusti Ngurah Rai pada 3 Februari 2022, dapat menjadi langkah awal kebangkitan ekonomi Bali khususnya.
“Dibukanya penerbangan internasional ke Bali dilakukan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menyukseskan berbagai event-event berskala internasional yang akan digelar di Bali dan beberapa kota-kota lainnya di Indonesia, seperti KTT G20, MotoGP, dan ASEAN Summit 2023,” tambah dia.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, wisatawan mancanegara yang datang ke Bali diwajibkan untuk melakukan karantina, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2022 yang dikeluarkan Satgas Penanganan Covid-19.
Demikian juga dengan alur kedatangan, yang juga disamakan dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta, dengan memperbolehkan segala jenis penerbangan.
“Saya harap upaya ini dapat banyak membantu perekonomian warga di Bali untuk bisa bangkit kembali. Saya juga titip kepada semua pihak untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan yang diatur oleh Satgas Covid-19. Karena ini semua tidak ada artinya kalau kita tidak disiplin,” kata Luhut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penerbangan Internasional ke Bali Dibuka di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19, Ini Pesan Sandiaga Uno"