Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial & Trading yakni PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan, jumlah Pertashop yang sudah beroperasi di seluruh Indonesia sudah mencapai sekitar 4.311 unit.
Angka tersebut diambil per Januari 2022 lalu.
Sebagai informasi, Pertashop Pertamina adalah lembaga penyalur resmi berskala kecil dari Pertamina, bertujuan untuk melayani kebutuhan konsumen Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG (non subsidi), dan produk ritel Pertamina lainnya.
Baca juga: Menteri ESDM Minta Pertamina Perbanyak Pertashop di Wilayah Pelosok
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menuturkan, Pertashop adalah bagian dari Pertamina One Village One Outlet (OVOO), di mana Pertamina ingin menyalurkan energi yang menjangkau lebih luas dan merata.
“Pertamina terus berupaya untuk dapat menghadirkan 10.000 Pertashop di 7.196 Kecamatan di seluruh Indonesia, dan kehadiran Pertashop diharapkan dapat mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, sekaligus menggerakkan perekonomian di desa,” papar Alfian, Minggu (6/2/2022).
“Sehingga masyarakat dapat langsung merasakan kehadiran Pertamina. Ini adalah bentuk pemenuhan aspek Availability, Acceptability, Affordability, dan Accessibility of Energy,” sambungnya.
Alfian melanjutkan, tantangan dalam implementasi pengembangan Pertashop di seluruh pelosok negeri sangat berat jika hanya dilakukan satu pihak.
Untuk itu, ia mengharapkan dukungan dari berbagai pihak terkait di tiap desa
“Oleh karena itu diperlukan bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak termasuk melalui pemberdayaan masyarakat di tingkat Desa,” imbuhnya.
Baca juga: Menteri ESDM Minta BPH Migas dan Pertamina Optimalkan Pembangunan Pertashop
Alfian berharap, Pertashop dapat mengembangkan usaha bersama masyarakat desa untuk meningkatkan nilai ekonomi daya saing masyarakat, produktivitas masyarakat sekaligus mendekatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak di Desa.
“Pertashop akan hadir menjadi penggerak ekonomi desa yang nantinya dapat mendorong pertumbuhan perekonomian nasional serta dapat mengedukasi masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan,” ucap Alfian.
“Bahkan 12 persen dari total konsumsi Pertamax sebagai bahan bakar ramah lingkungan ini disalurkan melalui Pertashop,” pungkasnya.