Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Paguyuban Jawa Tengah (PJT) KRT H Leles Sudarmanto mengatakan, bahwa Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah harus bisa meyakinkan pada masyarakat terkait konflik pembangunan Bendungan Bener.
Sebagai proyek strategis nasional (PSN) sosialisasi yang tepat perlu dilakukan sehingga warga tidak terprovikasi oleh berita-berita yang tidak benar.
Pesan Bendungan Bener Purworejo akan memberi manfaat yang besar bagi warga Jawa Tengah dan daerah lain harus sampai ke masyarakat.
Baca juga: Proyek Pembangunan Bendungan Bener, Akar Persoalan Desa Wadas Diserbu Aparat hingga Warga Ditangkap
“Dari pengalaman saya waktu rumah dan desa di Wonogiri terkena pembangunan Waduk Gajah Mungkur dan sebagian besar warga ikut program bedol desa ke sejumlah provinsi di Sumatera, menunjukan keberhasilan nyata, di tempat baru mereka sukses berkebun dan bertani, bahkan saat ini ada yang jadi Wakil Bupati dan Ketua DPRD,” tutur Leles kepasa media, Jumat (11/2/2022).
Lebih jauh KRT Leles memaparkan, bahwa saat itu sebanyak 67.157 jiwa terpaksa meninggalkan tempat kelahirannya, demi pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.
Pembangunan waduk mulai pada tahun 1964 tersebut telah menenggelamkan 51 desa dari 6 Kecamatan.
Sekitar 12.157 kepala keluarga harus pergi dari tanah kelahiran mereka, dan bertransmigrasi bedol desa ke Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan.
Waduk seluas 8.800 hektare dengan panjang 1.452 meter, tinggi 42 meter, dan volume 730 juta meter kubik. itu kemudian diberi nama Gajah Mungkur karena lokasinya terletak tidak jauh dari Pegunungan Gajah Mungkur di sebelah barat.
Waduk yang dikelola Pemerintah Daerah Wonogiri ini mampu mengairi sawah seluas 23.600 hektare di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen.
Baca juga: DPR Minta Proyek Bendungan Bener Desa Wadas Ditunda, Amdal Dinilai Cacat Prosedur
Selain itu waduk tersebut berguna memasok air minum warga Wonogiri dan sekitarnya. Waduk ini juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt. Bahkan saat ini. Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah dan menjadi pusat wisata di Wonogiri.
Keberhasilan warga transmigrasi Bedol Deso asal Wonogiri juga melebihi warga yang tidak bertransmigrasi, mereka di Daerah Transmigrasi tidak sedikit yang sukses menjadi Petani, Pedagang, Pengusaha dan berkarir di Pemerintah Daerah maupun menjadi Wakil Rakyat.
“Disinilah perlunya Pemerintah Pusat dan Pemda Jateng serta Kabupaten Purworejo belajar dari Program Pembangunan Waduk Gajah Mungkur,” ucap Leles.
Ia menilai sebenarnya Pemprov Jawa Tengah dapat mensosialisasikan fungsi dan manfaat Bendungan Bener yang nantinya akan memberikan dampak positif dan lebih besar di sekitar Purworejo dan Wonosobo.
Terutama untuk mengairi lokasi pertanian/ perkebunan, sebagai lahan perikanan untuk budi daya ikan dan udang dan sebagai lokasi agro wisata.
Lebih jauh, pembangunan tambang andesit dapat membuka lapangan kerja yang lebih banyak dan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara luas.
“Kewajiban Amdal harus dipenuhi dalam pembangunan tambang andesit, agar terjaga kelestarian lingkungan disekitarnya,” ucap dia.
Pemberian ganti rugi kepada masyarakat yg terkena gusur tanahnya di hutan wadas, dengan imbalan yang setimpal sesuai dengan harga yang sewajarnya.
Paguyuban Jawa Tengah berharap mindset masyarakat sekitar harus berani berubah dari sebagai petani hutan wadas, untuk menjadi petani/ pekerja agrobisnis modern, petani perikanan tambak ikan dan udang atau menjadi pekerja tambang yang lebih prospek untuk masa depan dan kesejahteraan yang lebih baik.
“Yang penting harus ada komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi antara Pemprov Jawa Tengah dengan masyarakat Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, agar tercipta win win solution bagi semua pihak,” tambah KRT Leles.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pernyataannya menegaskan, bahwa pemerintah berencana membangun 14 bendungan di Jateng.
Sebanyak lima bendungan di antaranya telah rampung, sementara sembilan sisanya masih dalam proses.
Ia pun mengklaim pembangunan Bendungan Bener akan banyak bermanfaat bagi masyarakat, seperti mendapat akses air serta energi.
Merujuk SK Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/41 Tahun 2018, wilayah Desa Wadas ditetapkan sebagai lokasi penambangan batu andesit bagi material proyek Bendungan Bener.