TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kontribusi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM terus meningkat.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo membeberkan peningkatan porsi kredit UMKM Bank Himbara capai 11,5%.
“Dari sisi nasional, kredit UMKM Himbara ini telah mencapai 62,5% dari UMKM nasional.
Baca juga: Tukang Kredit di Magelang Jateng Rudapaksa Gadis Penyandang Disabilitas Mental Sejak 2020
Tentunya untuk mencapai target 30% dari total balance kredit nasional Himbara akan menjadi komponen utama untuk bisa mencapai target dari tercapainya 30% kredit nasional di kredit UMKM,” kata Kartika, dalam keterangan resmi, Kamis (17/2/2022).
Itu artinya, lebih dari separuh porsi kredit UMKM saat ini berada di tangan empat bank milik negara. Angka ini, kata Kartika, diharapkan bisa terus meningkat seiring pertumbuhan bisnis Himbara yang terus menguat.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan masih terdapat ruang bagi BRI untuk melakukan ekspansi kredit. Hal ini bisa dilihat dari rasio kredit terhadap simpanan (LDR) BRI saat ini yang berada di angka 83%.
Baca juga: Permintaan Kredit Tahun Ini Diyakini Bakal Melonjak, Berikut Faktor Pendorongnya
“Kalau untuk LDR idealnya itu sebutlah 90%-91% maka sesungguhnya dari sisi likuiditas maupun dari sisi capital punya peluang dan punya kemampuan untuk tumbuh secara agresif.
Tinggal sekarang loan demand-nya itu yang harus kita petakan dengan baik,” papar Sunarso.
Sementara itu, BRI mencatatkan rasio kecukupan modal (CAR) 25,28% atau tiga kali lipat di atas threshold yang diatur Bank Indonesia (BI).
Baca juga: BRI Catatkan Laba Rp 32,22 Triliun di 2021, Kinerja Kredit Jadi Penopang Utama
Terlebih, BRI baru saja mendapatkan tambahan modal melalui proses rights issue di mana perseroan mendapat dana segar dari investor publik sebesar Rp 41 triliun.
Saat ini, porsi kredit UMKM BRI telah mencapai 83,86%. Dengan strategi transformasi dalam blueprint BRIVolution 2.0 yang sedang dijalankan BRI saat ini, Sunarso optimistis porsi kredit UMKM di perseroan bisa menyentuh 85% pada 2024. (Ferrika Sari)