News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Laba Melesat Hingga 78 Persen, Transformasi Himbara Dinilai Dongkrak Kinerja Ekonomi

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Contoh tampilan ATM Bank Mandiri, Bank Himbara dan ATM dengan tampilan LINK

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengabarkan berita bahagia.

Pasalnya, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) berhasil mencatatkan kinerja cemerlang di sepanjang tahun 2021.

Himbara yang terdiri dari BRI, Mandiri, BNI dan BTN secara total mampu meraup laba sebesar Rp 72,05 triliun pada akhir Desember 2021.

Pencapaian ini tercatat melesat 78,06% dari perolehan laba tahun 2020 sebesar Rp 40,34 triliun.

Apabila dirinci, secara total di sepanjang tahun 2021, BRI mampu mencetak laba sebesar Rp 30,76 triliun, Mandiri Rp 28,03 triliun, BNI Rp 10,89 triliun dan BTN mampu menyumbang laba senilai Rp 2,37 triliun.

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan peningkatan laba menunjukkan performa HIMBARA terus menjaga kinerja positif meskipun dilanda pandemi Covid-19.

Baca juga: Bank Himbara Cetak Laba Rp 72,05 Triliun, Erick Thohir Sebut Buah Transformasi Perseroan

Menurutnya, peningkatan laba perusahan sangatlah penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional tetapi yang utama adalah bagaimana Himbara ini terus memberikan berbagai program stimulus bagi masyarakat sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Satu laba ketika mengalami peningkatan itu memang bagus, tapi yang lebih penting lagi daripada itu adalah Himbara ini sudah bisa membantu perekonomian, apakah lebih besar lagi perannya tapi kalau peningkatan laba ini tidak diikuti dengan peningkatan kontribusi terhadap perekonomian ini berarti menjadi tanda tanya,” kata Faisal saat dihubungi, Selasa (22/2/2022).

Faisal mengakui, banyak program-program pemerintah melalui Himbara untuk pemulihan ekonomi nasional, seperti pembiayaan KUR, UMKM dan program stimulus lainnya.

“Banyak program Pemerintah termasuk program pemulihan ekonomi nasional itu melalui HIMBARA, seperti pembiayaan UMKM, KUR dan sebagainya. Ke depan pembiayaan pembangunan di 2022 dan ke depan 2023 ini tidak hanya bergantung pada APBN, tapi juga bergantung sumber pembiayaan alternatif termasuk di antaranya pasar modal obligasi, dan termasuk juga BUMN,” ujarnya.

Faisal berharap transformasi di Himbara terus berjalan agar tidak hanya menjaga performa dari sisi kinerja dan angka, tetapi juga terus meningkatkan program-program yang memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Jadi harus ditingkatkan lagi program-program yang disalurkan melalui perbankan ini seperti KUR, pembiayaan UMKM termasuk juga peran dalam pembangunan infrastruktur, peran dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Nah ini harus ditingkatkan efektivitasnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN RI Erick Thohir mengapresiasi kinerja gemilang dari bank-bank milik negara tersebut, pihaknya mengungkapkan pencapaian tersebut merupakan buah dari hasil transformasi dan efisiensi yang saat ini tengah dilakukan oleh Kementerian BUMN beserta seluruh perusahaan BUMN.

“Meski kita semua terus berjuang menghadapi disrupsi akibat pandemi, kinerja positif HIMBARA nyatanya tetap bisa ditingkatkan. Kinerja keuangan, operasional, dan tanggung jawab sosial yang dilakukan dapat meningkat dengan pesat. Hal ini tak lepas dari transformasi yang tengah dilakukan,” kata Erick Thohir

Erick Thohir juga mengapresiasi transformasi di tubuh masing masing bank HIMBARA yang kemudian saat ini menjadi keunggulan kompetitif dalam persaingan di industri keuangan nasional.

“Masing-masing bank HIMBARA telah memiliki spesialisasi unik dan berbeda sehingga tidak ada tumpang tindih. Artinya masing-masing memiliki fokus bisnisnya masing-masing. Seperti misalnya BRI yang semakin fokus pada segmen UMKM dan ultra mikro, Mandiri didedikasikan fokus menggarap segmen korporasi dan perusahaan nasional agar dapat terus bangkit, BNI memiliki tugas khusus menggarap bisnis internasional dan BTN akan tetap pada bisnis utamanya di bidang perumahan untuk mengurangi angka backlog dan membantu masyarakat, termasuk millenials, agar lebih mudah mendapatkan hunian,” jelas Erick.

“Ke depan tentu kami harapkan peran HIMBARA akan bisa semakin dirasakan dan menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional melalui pemberdayaan dari berbagai segmen serta memberikan dampak positif bagi seluruh stakeholders dan utamanya kepada masyarakat Indonesia,” kata Erick. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini